KOMPAS.com - Asal tujuannya sebagai alat komunikasi, boleh saja si usia sekolah dibelikan gadget. Jadi, cukup gadget yang bisa menelepon atau mengirim SMS. Kalau anak merengek minta gadget, sebaiknya orangtua sejak awal bersikap bijak dengan memilih spesifikasi gadget yang memang pas untuk anak usia sekolah. Bagaimana memilihnya? Annelia Sari Sani, Psi, dari RSAB Harapan Kita Jakarta memberikan panduannya.
1. Utamakan fungsi sebagai alat komunikasi.
Sederhananya, asal bisa dipakai menelepon dan mengirim sms, itu sudah cukup. Orangtua atau anak bisa saling berkomunikasi atau memantau lewat handphone. Karena mementingkan fungsi komunikasi, jadi segala aktivitas tambahan yang ditawarkan itu hanya sebagai bonus dan tentunya bonus ini juga harus disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi anak.
2. Tanpa akses internet personal.
Hindari memilih telepon genggam yang mempunyai akses internet personal. Bagaimana pun untuk anak usia ini penggunaan internet harus dengan pendampingan. Kalau di dalam HP yang dibeli ada fasilitas internet personal akan sulit bagi orangtua untuk mengawasi anak.
3. Batasi penggunaan pulsa.
Penggunaan pulsa harus dibatasi sebulan tidak lebih dari Rp 50.000 - Rp 100.000. Lebih bijak bila HP anak menggunakan pulsa yang harus diisi ulang daripada menggunakan sistem berbayar langganan (pascabayar) tanpa batas. Sekiranya anak menggunakan smartphone sebaiknya tidak membayar fasilitas akses data full service, sehingga layanan internet personal tidak bisa dinikmatinya.
4. Jangan terpengaruh tren.
Seperti sudah disinggung di atas, jangan terpengaruh tren untuk selalu memakai gadget keluaran terbaru. Tren seperti ini tidak ada habisnya meskipun saat ini di pasaran banyak tersedia HP atau gadget yang memang ditujukan untuk pasar remaja dengan harga terjangkau. Kalau orangtua ingin memberikan HP atau gadget pada anak, jangan lupa memutus fasilitas akses data sehingga benda tersebut hanya bisa difungsikan sebagai alat komunikasi.
(Tabloid Nakita/Marfuah Panji Astuti)
Editor :
wawa