Demo Masak Chef Diburu Seperti Konser Musik

Beranda - Kompas Female
http://4skripsi.blogspot.com/
Demo Masak Chef Diburu Seperti Konser Musik
Oct 23rd 2012, 18:22

KOMPAS.com - Perhelatan ketiga Jakarta Culinary Festival (JCF) 2012 yang digelar Ismaya Group di sejumlah restoran fine dining di Jakarta, disambut hangat oleh penikmat kuliner. Mereka sudi menebus harga jutaan rupiah untuk menikmati sajian sang juru masak.

"Sekarang ini, orang memburu jamuan makan dan demo masak dari chef dunia sudah seperti memburu tiket konser musik artis dunia saja," ujar Endamia Karina, Direktur Komunikasi Hotel Mandarin Oriental Jakarta, yang kerap mengundang juru masak dunia untuk menggelar jamuan dan demo masak di Restoran Lyon di hotel tersebut.

Beberapa tahun belakangan, hotel-hotel berbintang di Jakarta juga kerap mengundang juru masak dari restoran di luar negeri yang berpredikat Michelin Star. Michelin Star merupakan atribut prestisius yang diperoleh restoran fine dining dari terbitan panduan tahunan The Michelin Guide.

"Demand (permintaan pasar) di Jakarta untuk jamuan makan ataupun demo masak oleh chef internasional, termasuk dengan Michelin Star, akan terus tumbuh sebab ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Orang harus reservasi jauh-jauh hari karena sering kali peminatnya melebihi kapasitas restoran," kata Endamia.

Romy Herlambang, Direktur Komunikasi Hotel Mulia Senayan, mengatakan, mendatangkan juru masak kelas dunia sebenarnya tak mudah. Sang juru masak dan timnya bahkan perlu datang beberapa bulan sebelumnya untuk memeriksa restoran. "Kehadiran chef dari restoran dengan Michelin Star menjadi pencapaian tersendiri bagi restoran kami," kata Romy.

Mario Batali, misalnya, sempat pula menggelar demo masak pada Jumat (5/10/2012) petang. Acara itu dikemas megah bak konser musik di XXI Ballroom Gedung Djakarta Theatre. Panggung yang lapang dijadikan dapur dengan latar berupa layar lebar untuk memproyeksikan aktivitas Mario di panggung dalam sorotan kamera jarak dekat. Salah satu juri tayangan televisi MasterChef Indonesia, Rinrin Marinka, yang memandu acara demo masak itu, menyebutnya sebagai cooking concert.

Tak ketinggalan, anak-anak turut antusias menonton demo masak oleh juru masak selebritas. Fina M Pardede dari Ismaya Group mengungkapkan, dalam perhelatan JCF 2012, segmen yang menyedot pengunjung di antaranya acara yang menghadirkan Isabella dan Sofia Bliss, kakak-beradik kembar yang populer dalam tayangan televisi Junior MasterChef Australia.

Minggu (7/10/2012) petang, misalnya, areal ruang demo masak oleh Isabella dan Sofia penuh dipadati anak-anak dan remaja. Kedua juru masak remaja itu tampil di panggung yang disulap menjadi dapur. Anak-anak pun antusias menonton sang idola mempraktikkan masak-memasak beberapa menu sederhana. Seusai demo, keduanya diserbu anak-anak yang ingin berfoto bersama dan meminta tanda tangan.

"Anak saya ini sejak kemarin pengin banget nonton chef idolanya itu gara-gara nonton Junior MasterChef Australia itu, lho," ujar Ajeng Raviando, menemani Audrey (11) yang mengaku juga ingin menjadi juru masak.

Pengamat gaya hidup yang juga pengajar filsafat di Universitas Indonesia, Tommy Awuy, melihat fenomena ini sebagai gaya hidup kaum urban yang ingin terlihat berbeda dari orang-orang di sekitarnya.

"Kuliner sudah menjadi salah satu produk pencitraan budaya global selain mode dan pertunjukan. Menonton konser David Foster yang tiketnya jutaan rupiah, misalnya, bisa menjadi pembeda kalangan tertentu dengan orang di sekitarnya. Begitu pula dengan kuliner," kata Tommy.

Padahal, lanjut Tommy, makanan dari chef internasional yang mereka santap dengan harga jutaan rupiah itu belum tentu lebih enak dibandingkan dengan masakan Indonesia. Bahkan, belum tentu juga cocok di lidah. "Yang penting, sudah makan produk luar," ujarnya. (IYA)

Sumber: Kompas Cetak

Editor :

Dini

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post