KOMPAS.com - Makan bersama tidak hanya menjadi ajang sosialisasi dan menambah keakraban di antara anggota keluarga, tapi juga menjadi media efektif untuk mengenalkan, bukan mengajarkan, etika makan.
Dengan mencontohkan bagaimana etika saat berada di meja makan, diharapkan anak akan merekamnya, sehingga seiring perkembangannya anak akan lebih mudah menyerap pengajaran etika makan nantinya. Saat mengenalkan makan dengan peralatan makan, diharapkan kemampuan motorik dan koordinasi batita juga ikut terasah.
Seperti apa etika makan yang dapat diperkenalkan kepada batita? Yohana E Hardjadinata, Konselor Montessori Khayangan, Depok, Jawa Barat menyebutkan beberapa di antaranya:
1. Mencuci tangan sebelum makan. Dampingi anak saat berada di washtafel atau kamar mandi. Sampaikan pentingnya mencuci tangan sebelum makan. Ini merupakan langkah sederhana untuk membudayakan hidup sehat. Sampaikan pula cara mencuci tangan yang benar, yakni dengan menggunakan sabun dan dibilas berulang kali dengan air bersih yang mengalir. Terakhir, minta anak mengeringkan tangannya.
2. Ajarkan posisi duduk yang baik. Duduk dengan posisi tegak, jangan membungkuk atau kaki tidak diselonjorkan. Berikan kursi yang pas, sehingga posisi duduk sang buah hati tidak terlalu rendah dari meja makan. Bila perlu gunakan high chair, atau cukup dengan menambah alas khusus di kursi makan sehingga posisi batita cukup tinggi mencapai meja makan. Dengan cara itu, si batita dapat makan lebih leluasa.
3. Berdoa sebelum makan. Doa sebelum makan membangun kecerdasan spiritual anak untuk mensyukuri rezeki dan nikmat yang diperoleh dan diberikan Tuhan. Ajak anak berdoa bersama. Bila memungkinkan, sang buah hati dapat diajak menghapal doa sebelum makan.
4. Gunakan alat makan dengan tepat. Siapkan sendok dan garpu yang sesuai dengan ukuran tubuh anak. Ajarkan menggunakan sendok dan garpu sebagaimana fungsinya. Pilih sendok dan garpu dari plastikm memiliki gambar sesuai karakter yang disukai anak.
5. Mulailah makan bila semua masakan sudah terhidang di meja makan. Perkenalkan aturan, orang yang lebih tua dipersilahkan mengambil makanan terlebih dahulu. Biasakan juga untuk mengucapkan, selamat makan, kepada seluruh orang yang ada di meja makan.
6. Berikan kesempatan pada anak mengisi piringnya sendiri. Bila makanan yang dikonsumsi batita sama dengan anggota keluarga yang lain, izinkan anak mengisi piringnya sendiri. Dekatkan makanan ke piring anak, biarkan ia mengambilnya sendiri. Ini sekaligus mengajarkan mengambil takaran makanan yang sesuai kebutuhan, sehingga anak mengambil tidak terlalu banyak atau sedikit. Bila makanan yang dikonsumsi berbeda, siapkan di mejad dekat posisi duduk anak. Bantu anak mengambil makanannya.
7. Makan dengan mulut tertutup. Ajari anak mengunyah makanannya dengan baik dan mulut tertutup. Sampaikan agar ia tidak mengisi mulutnya terlalu penuh karena berisiko tersedak. Minta ia makan dengan perlahan, tidak perlu terburu-buru. Bangun kebiasaan untuk tidak berbicara ketika mulut sedang penuh. Atau, kalau mau berbicara, habiskan makanan di mulutnya terlebih dahulu. Suapkan makanan ketika mulut kosong.
8. Ciptakan suasana makan yang menyenangkan. Ajak anak mengobrol, tentu saat mulutnya kosong, sehingga nilai sopan dan santun tetap terjaga. Meja makan dapat menjadi arena diskusi berbagai permasalahan dalam rumah maupun sekolah.
9. Ajarkan mengucapkan terima kasih. Sampaikan salam kepada anak untuk mengucapkan terima kasih kepada orang yang melayani. Misal, pekerja rumah tangga yang membawakan makanan. Demikian juga ketika acara makan sudah selesai, ucapkan salam terima kasih kepada orang yang lebih tua.
10. Libatkan anak dalam proses persiapan dan merapikan meja makan. Melibatkan batita mempersiapkan meja makan, sekaligus dapat menstimulasi keterampilan motoriknya. Libatkan si kecil pada aktivitas sederhana, seperti membawa sendok atau perlengkapan makan yang tidak terlalu besar dan ringan. Atau, ajak anak merapikan meja makan seusai makan. Aktivitas ini bermanfaat untuk melatih kemandiriannya. Puji anak bila berhasil melakukannya.
(Tabloid Nakita/Utami Sri Rahayu)
Editor :
wawa