KOMPAS.com - Pengasuh adalah mitra kerja penting orangtua di rumah. Merekalah yang menggantikan tugas orangtua dalam pengasuhan buah hatinya. Bahkan bagi orangtua yang bekerja, pengasuhlah yang mengambil alih peran pengasuhan sepanjang orangtua di luar rumah. Terkait dengan tanggung jawab pengasuh yang besar inilah, kita harus benar-benar memilih pengasuh yang cocok dan tepat.
Menurut Erfianne Cecilia, Psi, psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia, ada dua langkah yang harus dilakukan untuk mencari pengasuh.
1. Rekomendasi
Langkah pertama, mintalah rekomendasi dari seseorang yang Anda kenal, baik itu saudara, teman, maupun kerabat. Tanyakan tentang yayasan yang memiliki kredibilitas mengelola jasa pengasuh. Atau bila mencari langsung, tanyakan secara langsung kualitas pengasuh tersebut.
Alangkah baiknya, bila antara si pemakai jasa pengasuh dan pihak yang membawa sudah saling mengenal dan percaya, sehingga orangtua yakin dengan apa yang disampaikan si pembawa.
2. Wawancara
Langkah selanjutnya adalah orangtua melakukan wawancara. Melalui wawancara itu setidaknya orangtua dapat melihat sedikit gambaran pengasuh yang ditawarkan, baik soft skill (menyayangi bayi) maupun hard skill (merawat bayi). Anda bisa melihat dari jawaban yang dilontarkan apakah tepat, sopan, dan mampu mewakili kemampuan intelektual pengasuh. Upayakan melakukan wawancara dalam kondisi rileks, tenang, dan santai, sehingga pengasuh bisa terbuka mengemukakan jawabannya.
Apa sajakah yang perlu ditanyakan atau diperhatikan, berikut di antaranya:
a. Apakah ia menyukai mengasuh bayi? Bagaimana pengalaman mengasuh bayi sebelumnya? Berapa lama? Di mana saja? Apa sajakah yang ia temui saat mengasuh bayi, baik suka maupun duka? Tanyakan pula mengapa ia berhenti dari tempat kerja sebelumnya, apakah ia tidak cocok, diberhentikan, majikannya pindah ke luar kota?
b. Tanyakan bagaimana hard skill si pengasuh. Misalnya, bagaimana cara tepat menggendong bayi, atau memandikan si kecil, pun keterampilan seperti mengukur suhu tubuh bayi, bagaimana menyendawakan bayi setelah disusui, bagaimana membersihkan bayi seusai BAB dan pipis, membedong, dan lainnya. Semakin cakap, semakin layak dijadikan pilihan.
c. Hasil wawancara mungkin saja tidak menggambarkan keseluruhan kualitas dan kepribadian si pengasuh. Untuk itu, orangtua dapat menggunakan instingnya, apakah pengasuh ini layak bekerja di rumah Anda atau tidak. Lengkapi proses pemilihan pengasuh dengan data pendukung yang telah disebutkan di atas.
Satu hal yang harus diingat, tidak ada manusia sempurna. Untuk itu, jangan berharap terlalu tinggi, semua harapan atau keinginan bisa terpenuhi dari pengasuh. Hendaknya orangtua menyiapkan pemakluman untuk beberapa hal yang mungkin tidak sesuai dengan harapan. Tentunya, asal itu bukanlah suatu aturan penting dan baku.
(Tabloid Nakita/Utami Sri Rahayu)
Editor :
wawa