Kompas.com - Setiap tahunnya, 15 juta bayi dilahirkan terlalu cepat, sebelum usia 37 minggu kehamilan. Namun penyebab pasti bayi-bayi itu lahir sebelum waktunya masih jadi misteri bagi para ahli
Karena pertumbuhan dan perkembangan organ-organ bayi belum sempurna, bayi yang dilahirkan prematur beresiko tinggi mengalami berbagai gangguan, misalnya risiko kebutaan dan tumbuh kembang yang lebih lambat.
Kabar baiknya adalah, dalam studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal The Lancet disebutkan bahwa lima langkah intervensi bisa mengurangi kelahiran prematur sampai 58.000 persalinan.
Berikut adalah lima langkah yang bisa dilakukan:
1. Menghindari persalinan dengan operasi caesar serta induksi, kecuali ada indikasi medis.
2. Mengurangi jumlah embrio yang ditransfer ke rahim dalam program kesuburan seperti bayi tabung.
3. Membantu ibu hamil berhenti merokok.
4. Membantu menyediakan suplementasi hormon progesteron bagi wanita dengan kehamilan beresiko tinggi.
5. Melakukan tindakan mengikat mulut rahim (cervical cerclage), pada mereka yang mulut rahimnya lemah. Tindakan ini bisa mencegah kelahiran prematur sampai 90 persen.