Agar Bersalin Normal, Optimalkan Kapasitas Rongga Panggul

Ibu dan Anak - Kompas Female
http://4skripsi.blogspot.com/
Agar Bersalin Normal, Optimalkan Kapasitas Rongga Panggul
Nov 12th 2012, 05:06

KOMPAS.com - Ada beberapa tipe panggul perempuan di antaranya panggul bentuk bundar (ginekoid), bentuk oval (anthropoid), bentuk hati (android) dan panggul platipelloid. Untuk dapat melahirkan normal, tipe yang ideal adalah panggul berbentuk bundar.

Pemeriksaan kapasitas rongga panggul umumnya dilakukan pada usia kehamilan 38-39 minggu. Biasanya dengan cara periksa dalam, rontgen, CT-scan, atau Magnetic Resonance Imaging (MRI).

Dari pemeriksaan ini akan didapat diameter dan luas masing-masing pintu panggul, sehingga dapat diperkirakan kemungkinan keberhasilan persalinan normal. Semakin luas panggul, teorinya semakin mudah janin keluar. Sebaliknya, semakin sempit panggul, makin besar kemungkinan timbulnya kesulitan dalam persalinan.

Akan tetapi, pengukuran tersebut kemudian dinyatakan tidak terlalu akurat untuk menentukan ukuran panggul perempuan. Pasalnya, rongga panggul bukanlah struktur yang kaku, tetapi dapat memengaruhi ukuran rongga panggul. Akhirnya, digunakan istilah Cephalo Pelvic Disproportion atau imbang janin panggul untuk menentukan apakah janin bisa melalui rongga panggul untuk dapat lahir secara normal.

Selain ukuran dan regangan panggul, imbang janin panggul juga dipengaruhi besar janin, posisi kepala janin saat memasuki rongga panggul, dan kemampuan kepala janin yang sambungan tulangnya masih lunak untuk melentur mengikuti rongga panggul.

Karena ukuran bentuk panggul tidak dapat diubah, maka yang dapat diupayakan untuk mengoptimalkan imbang janin panggul adalah dengan melakukan hal-hal yang dapat mengoptimalkan daya regang panggul. Antara lain dengan melakukan hal-hal berikut:

* Mengikuti senam hamil. Tujuannya untuk melatih postur tubuh yang baik, posisi duduk dan berdiri dengan benar, serta menjaga tulang punggung agar tidak bungkuk di saat hamil.
* Berolahraga. Misalnya jalan pagi dan olahraga fisik lain yang aman, agar bumil tak mengalami kenaikan berat badan berlebih.
* Mengatur diet. Saat hamil atur pola makan agar janin tidak terlalu besar, tetapi bukan berarti membatasi makanan. Utamanya, kurangi makanan manis dan kontrol kenaikan berat badan bumil karena berpotensi melahirkan bayi besar.
* Melakukan kontrol teratur. Dengan begitu bisa diketahui atau memantau berat badan janin apalagi bumil yg tingginya kurang dari 145 cm.

(Tabloid Nakita/Hilman Hilmansyah)

Editor :

wawa

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post