KOMPAS.com – "Oom Didi Petet, bagaimana caranya agar bisa menjadi aktor terkenal seperti Oom?" tanya seorang anak SD kepada aktor kawakan DIdi Petet pada acara "Grand Opening Pinisi Edutainment Park", Pasaraya Blok M, Jakarta, Rabu (21/11/2012).
Memang, tiap anak mempunyai minat dan bakat masing-masing. Ada yang ingin jadi dokter, insinyur, wartawan, atau artis. berbeda. Lalu bagaimana orang tua bisa tahu minat anaknya? Apakah melalui serangkaian tes minat dan bakat, atau daripada repot langsung saja memasukan mereka ke tempat les bahasa asing, tari, teater mini, atau sekolah musik?
Lalu bagaimana bila si anak mudah bosan dan tak mau melanjutkan les yang ia minta, padahal Anda sudah merogoh kantung dalam-dalam untuk biaya pendaftaran dan alat-alat. "Anak mempunyai hak untuk belajar serta mengembangkan seluruh potensi dirinya. Tapi kita juga harus melindungi mereka dari kekerasan, jangan memaksanya dan melakukan sesuatu apalagi disertai dengan omelan," saran Kak Seto, pemerhati anak, yang juga datang memeriahkan acara pembukaan Pinisi Edutaiment Park.
Sekarang ada cara yang lebih menyenangkan untuk mengetahui minat dan bakat anak Anda: cukup bawa saja ke Pinisi. "Pinisi Edutaiment Park ini dirancang dengan konsep multiple intelegence dari Horward Garner. Anak memiliki delapan kecerdasan dan diantaranya ada yang paling menonjol. Setelah bermain, Anda akan mendapatkan hasil bakat serta kecenderungan minat anak."
Hasil tersebut tentunya bisa menjadi gambaran buat Anda tentang kecenderungan minat dan bakatnya. Sehingga Anda tak perlu terjebak memaksa anak menekuni sesuatu yang tak disukai, apalagi bukan bidang bakatnya.
Meski acara pembukaan baru dilakukan 21 November 2012, namun Pinisi Edutainment Park sendiri sudah beroperasi sejak awal September 2012.