KOMPAS.com - Jangan sampai negosiasi gagal karena kesalahan sepele. Pahami aturan mainnya.
* Lupa memerhatikan bahasa tubuh. Saking asyiknya berbicara, Anda lupa dengan keadaan sekitar. Salah satunya bahasa tubuh. Padahal ini cukup penting. Lihat reaksi klien ketika berbicara atau mendengarkan Anda. Apakah menunjukkan ketidakyakinan seperti mengelus-elus dagu, atau malah tidak fokus dengan lebih banyak diam. Nah, Anda harus mengantisipasi dengan cepatt. Ganti strategi yang lebih meyakinkan dan mengundang perhatian.
* Tanpa persiapan matang. Kurangnya informasi bisa membuat Anda mudah untuk ditolak. Tidak hanya itu, proses negosiasi juga akan berlangsung lebih lama karena menghabiskan waktu untuk mengulang informasi yang seharusnya sudah Anda tahu sebelumnya. Anda juga bisa dianggap tidak profesional jika tidak mempunyai bekal informasi yang cukup.
* Tak ada kompromi. Ingatkan diri Anda bahwa ini adalah negosiasi, tidak ada yang pasti, semua bisa dibicarakan dan diubah sesuai hasil perundingan dan kesepakatan. Dengan mengatakan "Take it or leave it?" Anda akan terlihat sebagai orang yang tidak bisa berkompromi. Bukannya tak mungkin negosiasi tidak berjalan dengan baik.
* Mudah tergiur. Seandainya pihak lawan menawarkan sesuatu yang Anda sukai, tapi di sisi lain akan merugikan Anda, jangan langsung menyetujuinya. Analisa kembali penawarannya dan jika perlu minta waktu untuk memelajari dan memikirkan tawarannya.
* Menuntut banyak. Tidak ada salahnya ingin mendapatkan keuntungan besar dari klien. Tapi ingat, ini adalah negosiasi. Kedua belah pihak mempunyai hak yang sama untuk merasa puas akan keputusan akhir. Ketika Anda sadar telah menuntut terlalu banyak tanpa memikirkan apakah pihak klien mampu memberinya ambil break sebentar. Lakukan negosiasi ulang dan pastikan Anda menunjukkan empati terhadap keadaan mereka.
* Tidak kompak. Selain individual, negosiasi juga dilakukan antar tim. Untuk itu pastikan bahwa masing-masing anggota tim mempunyai informasi, cara bernego, dan pastinya tujuan yang sama. Kalau tidak kompak, negosiasi bisa gagal.
(Majalah Chic/Precilia Meirisa)
Editor :
wawa