KOMPAS.com - Jumlah kematian anak di dunia masih tinggi. Menurut data tahun 2011, terdapat 6,9 juta kematian anak karena berbagai sebab. Dari jumlah tersebut sekitar 4 juta kematian sebenarnya bisa dicegah dengan solusi sederhana namun efektif.
Menurut Asteria Aritonang, Campaign Director Wahana Visi Indonesia, 6 penyebab kematian anak tertinggi adalah komplikasi kelahiran prematur, pneumonia, infeksi bayi baru lahir, diare, komplikasi saat persalinan, serta malaria.
"Dengan upaya sederhana seperti inisiasi menyusu dini (IMD), pemberian ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI yang tepat saja sudah bisa menurunkan sampai dua persen," katanya dalam acara konferensi pers menyambut Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2012 di Jakarta, Jumat (9/11/12) kemarin.
Tema HKN tahun ini adalah "Indonesia Cinta Sehat", dan subtema "Ibu Selamat, Anak Sehat".
Upaya pencegahan kematian pada anak lainnya antara lain pemberian imunisasi, sanitasi, ketersediaan oralit, hingga penggunaan kelambu di daerah endemik malaria.
"Pemerintah seharusnya punya peta wilayah-wilayah yang angka kematian anaknya tinggi. Isu-isu yang menjadi prioritas ini harus ditangani lebih serius, pemerintah bisa bekerja sama dengan LSM untuk masuk ke daerah," lanjutnya.
Dengan jumlah kematian bayi yang mencapai 134.000 per tahun, Indonesia yang memiliki pendapatan per kapita 3000 dollar AS berada di urutan yang sama dengan Bangladesh yang pendapatan per kapitanya hanya 700 dollar AS atau Afghanistan dan Ethiopia yang pendapatan per kapitanya kurang dari 700 dollar AS.