KOMPAS.com - Usai melahirkan bentuk tubuh tak kembali seperti semula? Tentu tak nyaman bagi para ibu. Tapi tahukah Anda, menurut teori medis, berat badan saat hamil seharusnya dapat turun mencapai 8,5 kg di bulan kedua pasca melahirkan. Hal ini sebagaimana dilaporkan oleh Subcomittee on Nutrition During Lactation.
"Mengurangi 25 persen yang dimakan tidak akan membuat bayi kurang gizi," ungkap dr Grace Judio-Kahl, MH, CHt, konsultan pengontrol berat badan dari Shape Up Indonesia.
Hasilnya, Anda juga akan dapat mengurangi 0,6 hingga 0,8 kg per bulan pada 4 hingga 6 bulan pertama. "Tapi memang jika ingin mengurangi makan dan berolah raga untuk pembentukan tubuh kembali, aman dilakukan setelah bulan kedua atau ketika memasuki bulan ketiga pasca melahirkan karena tubuh butuh masa penyembuhan dan adaptasi," sambungnya.
Lantas apa yang membuat para Ibu gagal menurunkan berat badan kendati telah hampir setahun menyusui?
Khawatir ASI terhenti
Beberapa orang kerap mengaitkan bayi baru lahir yang kerap menangis dengan produksi ASI yang berkurang. Lalu ujung-ujungnya, sang ibu yang dituding kurang memperhatikan kebutuhan gizi saat menyusui.
"Padahal proses produksi ASI bukan seperti itu. Makan banyak lantas ASI-nya lancar," ungkap dr Grace.
Banyaknya mitos yang berkembang ini menimbulkan pemahaman yang keliru di kalangan para perempuan. Padahal yang paling banyak berperan agar ASI lancar adalah kondisi psikis Anda. "Jika Anda rileks, tidak panik, bahagia, otak akan mengirim sinyal untuk produksi oksitosin yang berperan membuat ASI mengucur keluar," ungkap Grace.
Inilah sebabnya dokter kerap menyarankan para ibu untuk meneteki langsung bayinya karena proses ini juga menstimulus otak dan membuat ASI lancar.
Kebutuhan makan terbatas
Saat menyusui bukan berarti saatnya makan sebanyak-banyaknya demi anak. Menurut dr Grace, kebutuhan badan ibu saat menyusui hanya sekitar 1800 hingga 2000 kal. Sedangkan kebutuhan tambahan untuk produksi ASI adalah 300 hingga 700 Kal. "Inilah sebenarnya kunci yang dipegang untuk penurunan berat badan pasca melahirkan," tegasnya.
Jika Anda sulit menakar berapa porsi 2100 Kal tersebut, cukup ikuti sinyal yang diberikan tubuh. "Makan jika Anda merasa lapar saja dan kurangi ¼ dari yang dibutuhkan," tambah dr Grace.
Sisanya, makan dalam porsi seimbang antara lauk-pauk, sumber karbohidrat, dan sayur. Bagi piring dalam tiga bagian, dan penuhi dengan porsi seimbang jenis makanan tersebut.
"Ingat, bayi hanya butuh karbohidrat baik, protein, dan lemak baik. Mereka tidak butuh gula, tepung dan minyak," ujar dr Grace menekankan.
Mengurus bayi sendiri juga menguruskan
Selain mengurangi porsi makanan, hal lain yang akan membantu penurunan badan pasca melahirkan sukses adalah mengurus bayi sendiri. "Mengurus bayi sendiri dapat membakar 175 kalori/jam pada wanita dengan berat hingga 70 kg. Ini lebih besar dari kalori yang dikeluarkan saat jalan-jalan di mal per jam," ungkapnya.
Sebaiknya pertimbangkan untuk secara maksimal mengurus bayi sendiri saat sedang cuti melahirkan. Dan setelahnya, Anda masih bisa mengikutsertakan bayi dalam proses pelangsingan seperti berolah raga dengan buah hati.
Selamat mencoba!
(Tabloid Nova/Laili)
Editor :
Dini