KOMPAS.com - Telah lahir 1900 beautypreneur baru! Mereka adalah para lulusan Puspita Martha International Beauty School (PMIBS), yang hari ini, Jumat (30/11/2012) mengikuti wisudanya. Ribuan entrepreneur baru di bidang kecantikan, fashion, dan gaya hidup tersebut berasal dari PMIBS Jakarta, Bandung, Jogjakarta, dan Solo.
Sejak berdiri pada 1970, dan meluluskan 350.000 alumni, PMIBS memang telah berkembang menjadi lembaga pendidikan ketrampilan kecantikan yang melahirkan para beautypreneur. Mereka tidak saja berhasil menjadi praktisi profesional dalam industri kecantikan, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. Bahkan, berhasil menjadi beautypreneur ini menjadi syarat kelulusan para siswa.
Sasaran ini sangat dimungkinkan karena PMIBS menerapkan konsep 4 M, yaitu Multi Sertifikat, Multi Disiplin Ilmu, Multi Hubungan Industri, dan Multi Profesi. Dalam Multi Profesi inilah, siswa PMIBS mendapatkan ilmu manajemen sehingga mampu membangun bisnis salon, klinik kecantikan, atau spa, juga wedding organizer, konsultan media, dan industri retail lainnya.
"Kami memang tidak mendidik mereka menjadi karyawan, untuk melamar pekerjaan di suatu tempat. Biasanya mereka mulai dari freelancer, kemudian berkembang jadi punya klinik dan karyawan. Tetapi (usahanya) ini tidak harus punya gedung. Mereka kreatif sekali dalam hal ini," tutur Bernard T. Widjaja, Presiden Direktur Martha Beauty Gallery, saat jumpa pers di di Upper Room, Annex Building, Sudirman, Jakarta, Jumat (30/11/2012).
Selain memiliki mindset sebagai entrepreneur, siswa baru akan dinyatakan lulus jika sudah mengantungi 30 jam terbang bekerja di media. Hal ini didapatkan melalui praktik kerja lapangan di berbagai industri seperti media cetak, televisi, fashion show, atau pementasan teater, yang masuk dalam konsep Multi Hubungan Industri tadi.
Dalam acara kelulusan yang bertema "A Celebration of Beauty Excellence" ini, Puspita Martha juga akan memberikan anugerah Beautypreneurship Awards kepada 75 alumni. Mereka terpilih karena dalam waktu relatif singkat berhasil menjadi beautypreneur. Tujuh puluh lima alumni tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mulai Aceh, Singkawang, Bali, hingga Papua. Hal ini membuktikan bahwa peluang berkarya di industri kecantikan tidak terbatas hanya di kota-kota metropolitan, melainkan juga di seluruh wilayah Indonesia.
"Kualifikasi untuk penerima awards ini adalah mereka yang sudah punya usaha, atau as a freelancer mereka sudah mampu membuka lapangan kerja. Karena sudah punya asisten, artinya kan mereka sudah membuka lapangan kerja untuk orang lain. Minimum yang sudah punya pegawai 10 orang," tambah Wulan Tilaar, Deputy Manager Martha Tilaar Beauty Gallery.
Dari 75 alumni tersebut, tiga di antaranya telah mendirikan usaha di luar negeri, yaitu dua di Belanda, dan satu di Suriname. Mereka menunjukkan bahwa lulusan Puspita Martha mampu bersaing di pasar internasional. Murni Srijani Dasai Djamin, alumni dari Suriname, mengaku merasa sangat bahagia bisa mewujudkan cita-citanya sebagai make-up artist. Saat ini ia kembali berada di Jakarta untuk mengambil kursus Facial Treatment di PMIBS.
Masyarakat Suriname, menurut Murni, menganggap bahwa orang yang mempunyai kecantikan alami sebaiknya tidak perlu dipoles lagi. Murni ingin mengubah mindset tersebut.
"Mereka bilang, kalau sudah cantik tanpa make-up, buat apa make-up? Tetapi ada orang-orang dengan inner beauty yang membutuhkan make-up untuk menonjolkan kecantikan luarnya. The way we reshape faces makes them more beautiful. Dan ketika kami berhasil membuat mereka terlihat cantik, mereka sangat bahagia," tutur perempuan yang nenek moyangnya berasal dari Indonesia ini sambil terus meneteskan air mata karena haru.
Selain Beautypreneurship Awards, PMIBS juga akan memberikan penghargaan The Best Students kepada empat wisudawan. Mereka berasal dari empat program Diploma, yaitu Beauty Aesthetic & Spa, Hairdressing, Photographic & Fashion Make-Up, dan Bridal Make-Up. Semua lulusan berhak menyandang gelar diploma dengan sertifikat international. Di antaranya adalah Diploma CIDESCO dari Zurich, Diploma CIBTAC dari London, Diploma City & Guilds dari Inggris, serta Certificate of Pivot Point dari Amerika.
Acara wisuda malam ini berlangsung di Upper Room. Seremoninya menjadi lebih meriah karena masih menjadi bagian dari rangkaian perayaan ulang tahun ke-75 DR Martha Tilaar. Sebanyak 600 wisudawan yang berkesempatan hadir akan menerima medali graduation langsung dari pendiri PMIBS ini.
Editor :
Dini