KOMPAS.com - Diet dengan mengurangi porsi dan frekuensi makan seringkali menjadi andalan perempuan untuk menurunkan berat badan. Padahal pikiran dan kesiapan seseorang menjalankan diet adalah kunci sukses diet. Menurut penelitian dari Stanford School of Medicine University, hanya ada tiga kunci utama untuk menurunkan berat badan.
"Perempuan sering berpikir bahwa mereka harus memiliki berat badan pada angka tertentu agar terlihat langsing. Sehingga fokusnya hanya pada angka, dan ini akan selalu terbayang dalam setiap makanan yang disantap," jelas Michaela Kiernan, PhD, salah satu peneliti. Fokus pada angka dan beberapa mitos diet yang sering tersebar juga membuat perempuan jadi terobsesi untuk diet superketat.
Maka penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa diet bukan hanya berfokus pada berat badan tujuan dan jenis makanan yang harus disantap, melainkan juga pikiran realistis dan mental pelakunya.
Penelitian dilakukan terhadap dua kelompok perempuan yang kelebihan berat badan. Kelompok pertama dianjurkan untuk melakukan pola makan sehat dan olahraga efektif selama 20 minggu. Sedangkan kelompok kedua diharuskan untuk tidak menurunkan berat badan selama delapan minggu pertama.
Setelah delapan minggu, mereka mulai diajarkan serangkaian cara untuk menurunkan berat badan dengan metode pelacakan fluktuasi berat badan. Mereka bahkan diminta untuk menghabiskan satu minggu untuk makan lima makanan berkalori tinggi, kemudian kembali berdiet dan olahraga. "Fokusnya adalah untuk menjauhkan mereka dari semua pandangan dan mitos utama dalam diet," tegasnya.
Setelah satu tahun hasil penelitian membuktikan perempuan di kelompok kedua menurunkan berat badan secara signifikan dan lebih berhasil menjaga berat badan yang sehat. Maka, berdasar hasil penelitian ini Kiernan menyarankan untuk menguasai tiga kunci penurunan berat badan ini.
1. Tahu batasan tubuh
Banyak perempuan punya keinginan berlebihan saat menurunkan berat badan. Daripada terobsesi pada angka pada timbangan, Kiernan menyarankan untuk meluangkan diri mengevaluasi berat badan setiap minggunya. Catat fluktuasi pergerakan berat badan Anda, dan dari catatan ini Anda bisa mengetahui batasan berat badan Anda. Ini akan membantu Anda untuk berpikir lebih realistis tentang batasan dan kemampuan tubuh untuk diet.
"Menjaga berat badan membutuhkan sikap yang menerima variasi alami tubuh. Dengan kondisi realistis dan sadar, Anda tidak akan terlalu panik ketika jarum timbangan bergerak naik-turun," tambahnya.
2. Bersiap untuk gangguan
Liburan kerja atau akhir pekan seringkali dimanfaatkan menjadi waktu liburan diet. Hari libur ini dimanfaatkan untuk libur olahraga dan makan aneka makanan sepuasnya. "Jika sulit menahan godaan libur diet, sebaiknya persiapkan diri sebelum libur dengan berdiet sedikit lebih ketat. Dengan demikian, Anda bisa lebih bebas menikmati makanan yang ingin disantap saat liburan," sarannya.
3. Hindari rasa takut makan
Jurnal makanan ataupun daftar makanan yang boleh disantap biasanya jadi cara andalan untuk diet. Namun, hal ini ternyata tak terlalu efektif. Kiernan mengungkapkan, daripada terlalu memusingkan semua jenis makanan yang boleh dan tidak boleh disantap sebaiknya Anda membuat penyesuaian terhadap makanan ini, misalnya menyantapnya dalam porsi kecil.
"Intinya adalah bagaimana cara untuk menikmati proses ini dengan cara yang menyenangkan dan bukan terobsesi. Dengan menikmati proses diet, berat badan akan lebih mudah turun," pungkasnya.
Sumber: prevention.com
Editor :
Dini