Kompas.com - Jika anda seperti kebanyakan orang yang setiap malam sebelum tidur kerap sangat ingin makan sesuatu yang manis, besar kemungkinan Anda mengalami kecanduan gula.
Terlalu banyak mengasup makanan bergula bukan hanya buruk bagi kesehatan gigi dan berat badan, penelitian menunjukkan kaitan antara asupan gula berlebih dengan diabetes melitus, tekanan darah tinggi, stroke, dan demensia.
Jadi, berapa batasan gula yang boleh kita asup setiap hari? Sebenarnya kadar yang bisa dimetabolisme tubuh pada setiap orang berbebeda-beda. Namun American Heart Association merekomendasikan tidak lebih dari 6 sendok teh gula untuk wanita, dan tak lebih dari 9 sendok teh untuk pria.
Menurut survei tahun 2009 yang dilakukan American Heart Association, rata-rata orang Amerika mengasup gula 22 sendok teh setiap hari, mayoritas berasal dari soft drink. Tak heran jika epidemi obesitas melanda negeri ini.
Padahal, begitu kita terbiasa mengasup terlalu banyak gula, makin lama makin sulit dihentikan. "Kecanduan gula adalah fenomena nyata," kata Nicole Avena, PhD, peneliti kecanduan makanan di Princenton University.
Ia menjelaskan, riset menunjukkan terjadinya perubahan kimiawi di otak setelah kita mengasup gula. Reaksinya serupa dengan setelah seseorang menggunakan obat terlarang.
"Makanan dan minuman bergula mengaktifkan pusat ganjaran di otak yang memberi sensasi bahagia. Kita menjadi kecanduan karena ingin mengulangi rasa nikmatnya lagi," katanya.
Gula hampir terdapat di berbagai bahan pangan, bahkan termasuk makanan yang tidak terasa manis seperti bumbu salad, saus, pasta, dan roti.
Jacob Teitelbaum, penulis buku Beat Sugar Addiction NOW! adalah dokter penyakit dalam yang sejak lama meneliti tentang kecanduan gula. Ia mengidentifikasi empat jenis kecanduan gula.
1. Orang yang selalu merasa lelah dan mencari gula untuk meningkatkan energi.
2. Orang yang menjadi gampang marah bila jarak antara waktu makan terlalu lama dan selalu memilih sumber gula sebagai camilan.
3. Orang yang selalu kesulitan menahan nafsu makan sesuatu yang manis.
4. Orang yang mengalami ketidakseimbangan hormon dan memilih gula untuk mengembalikan mood.
"Sering merasa cemas, kelelahan, dan sangat ingin mengonsumsi gula adalah tanda-tanda kecanduan gula," kata Teitelbaum.
Ia mengatakan tidak ada kadar gula yang sudah diasup setiap hari sebagai penanda seseorang kecanduan. Semua tergantung pada bagaimana perasaan seseorang ketika tidak bisa mendapatkan makanan mengandung gula.
Untuk mengurangi rasa kecanduan tersebut, cobalah alihkan keinginan makanan manis dengan meminum cukup air putih, hindari soda, dan makan secara seimbang. Beberapa kecandungan disebabkan oleh stres, karena itu kendalikan stres yang dialami.