Kompas.com - Jumlah sperma rata-rata pria Perancis turun sekitar 30 persen. Kesimpulan itu dihasilkan setelah dilakukan pemeriksaan semen pada 26.600 pria Perancis.
Jumlah jutaan spermatozoa per milimeter turun sekitar 32,3 persen atau 1,9 persen pertahun. Selain itu, prosentase bentuk sperma yang normal jumlahnya turun sampai 33,4 persen.
Dalam 20 tahun terakhir ini memang ditemukan penurunan jumlah dan kualitas sperma para pria. Studi di Eropa menunjukkan, 1 dari 5 pria berusia muda memiliki jumlah sperma yang sedikit sehingga tak cukup untuk pembuahan.
Penelitian di Perancis itu dianggap sebagai studi pertama yang mengungkapkan penurunan tajam baik dalam konsentrasi atau morfologi seprma.
Menurut Dr.Allan Pacey, dosen senior bidang andrologi dari Universitas Sheffield, saat ini rata-rata pria Perancis berusia 35 tahun memiliki jumlah seperma 73,6 sampai 49,9 juta per milimeter. Jumlah tersebut sebenarnya masih dalam skala normal. Seorang pria dianggap tidak subur jika jumlah spermanya kurang dari 15 ribu permilimeter.
Penurunan jumlah sperma diakibatkan oleh gaya hidup modern, baik karena faktor pola makan atau pun paparan zat kimia dari lingkungan.
"Kita belum tahu apa faktor yang paling berpengaruh, tetapi kemungkinan besar adalah kombinasi," kata Richard Sharpe dari Universitas Edinburgh.
Faktor lain yang juga diketahui berpengaruh pada kualitas sperma adalah usia, kebiasaan merokok, serta berat badan.