KOMPAS.com - Semua orang memiliki kebiasaan buruk. Dan sebagian besar dari mereka mengalami kesulitan untuk menghentikannya. Bahkan tak sedikit yang melakukannya tanpa menyadarinya. Artinya, kebiasaan tersebut sudah menjadi gerakan refleks buat mereka.
Itulah sebabnya langkah pertama untuk mengusir kebiasaan buruk adalah mengakui bahwa Anda melakukan hal yang tidak baik. Akui pula tingkah polah Anda bisa membuat orang sekitar jengkel. Berikut adalah strategi melenyapkannya.
1. Menggigiti kuku
James Claiborn, PhD, penulis The Habit Change Workbook: How to Break Bad Habits and Form Good Ones, menyarankan untuk selalu mengindentifikasikan setiap kejadian sebelum Anda mulai menggigit kuku. Jika Anda mulai menarik tangan ke arah mulut, segera kepalkan tangan Anda selama beberapa menit. Nah, jika Anda membuat membuat kemajuan mengubah perilaku ini, manjakan diri Anda manikur.
2. Membunyikan buku-buku jari
Kadang tidak hanya meretakkan buku-buku jari, bisa saja tulang leher, atau gigi-gigi Anda. Meskipun Anda mungkin menyukai sensasinya, tapi hormatilah orang-orang yang ngilu mendengarnya. Dr. Claiborn merekomendasikan untuk mengandalkan "perilaku bersaing". Seperti meninju telapak tangan yang lain. Catat setiap kemajuan yang Anda lakukan dengan mengganti kebiasaan yang lain. Bila Anda kambuh, ingat-ingat kembali alasan Anda melakukannya. Dengan mengetahui alasan Anda melakukannya, akan membantu Anda untuk fokus menghentikan kebiasaan tersebut saat terjebak dalam kondisi yang membuat Anda ingin membunyikan buku-buku jari.
3. Membuat bunyi-bunyian dari permen karet
Sekali lagi, Anda mungkin sangat menikmati suara - suara tersebut, tapi hal tersebut bisa mengjengkelkan orang yang mendengarnya. Solusi dari kebiasaan ini adalah dengan menghindari permen karet. Jangan pernah menyentuhnya lagi. Sebab jika ada permen karet dalam mulut Anda, akan sulit untuk menahan godaan tersebut. Jika Anda merasakan kehilangan sebuah kegiatan menyenangkan tanpa permen karet, mulailah bernapas dalam-dalam dan latihan relaksasi. Di sisi lain, jika alasan Anda mengunyah permen karet untuk menyegarkan napas, ganti saja dengan pemen mint.
4. Tidur tanpa membersihkan wajah
Sering kelelahan hingga langsung tertidur pulas, dan kerap melewatkan ritual membersihkan wajah? Solusinya adalah cleansing wipes. "Taruh saja tissue pembersih wajah disamping tempat tidur, sehingga setidaknya Anda bisa menghapus make-up sebelum terlelap," saran Yael Varnado, MD, yang menjawab pertanyaan kesehatan di AskDoctorV.com. Atau membuat ritual sebelum yang menenangkan. Seperti saat tiba dari rumah putar musik yang menenangkan dan mulailah menggunakan produk wajah, pembersih dan pelembab favorit Anda. Perlu motivasi lebih untuk menghapus riasan di malam hari? Tidur dengan itu di dapat menyebabkan jerawat dan keriput, karena kulit mengering di sekitar mata Anda.
Baca Juga: Wajah Bersih dengan "Cleansing Wipes"?
5. Suka menginterupsi
Anda mungkin hanya ingin berbagi pikiran, tetapi jika orang lain sedang berbicara, Anda harus diam mendengarkan. Tidak sopan memotong pembicaraan orang, Anda akan terdengar seperti pribadi yang kasar. "Fokus saja pada mendengarkan," kata Dr Varnado. Semakin tajam Anda mendengar seseorang, semakin sedikit Anda akan merasakan dorongan untuk menyelak. "Jika pembicara melakukan jeda untuk mengambil napas atau mengumpulkan pikirannya, jangan menggunakannya sebagai jendela untuk berbicara," tambahnya. Sebaliknya, bernapas dalam-dalam, hitung sampai sepuluh di kepala Anda dan renungkan yang dikatakan pembicara.
6. Berisik saat makan
Anda menyadari suka membuat suara saat makan, tapi tidak yakin kenapa melakukannya. Coba saja rekam sendiri untuk mengetahui jenis suara atau keributan yang Anda timbulkan saat makan. Apakah suara- suara sendawa kecil, berdehem, atau membuat suara mengisap dengan lidah Anda. Menemukan suara tertentu membantu Anda fokus pada solusi. Dengan begitu Anda dapat mengontrolnya. Misalnya dengan mengunyah lebih lambat, mengunyah dengan potongan kecil atau fokus menjaga mulut Anda tertutup saat makan.
7. Sering terlambat
Menaklukkan kebiasaan ini memerlukan motivasi yang kuat. Begitu pendapat Ken Lindner, penulis Your Killer Emotions. Ini membutuhkan komitmen yang kuat dari dalam diri Anda. Tanyakan kepada diri sendiri beberapa pertanyaan berikut: apakah Anda menghargai waktu orang lain? Atau apakah Anda ingin dianggap sebagai orang yang bijaksana dan profesional? Ketika Anda memutuskan untuk mengubah, mulailah dengan memvisualisasikan kedatangan Anda pada menit 5-10 lebih awal dari jam kerja. Atau cobalah menuliskan janji datang 15 menit sebelum waktu yang dijadwalkan.
8. Mengintip telepon orang
Jika di sebelah Anda sedang BBM-an, apakah Anda mempunyai refleks untuk mengintip dan ikut membaca. Stop! Tindakan tersebut melanggar privasi mereka! Bayangkan bagaimana Anda akan bereaksi terhadap seseorang yang mengintip chatting pribadi Anda di mobile. Rasa malu kemungkinan besar akan mendorong Anda menghentikan perilaku ini. Jika itu tidak cukup, mulailah mendaftar ke situs yang membantu merubah kebiasaan buruk seperti HabitForge.com, yang mengirimkan email setiap hari untuk menngecek kemajuan Anda.
9. Berbicara keras di telepon genggam
Pertimbangkan hal yang mungkin terjadi jika percakapan Anda bocor ke orang yang salah. Skenario buruk lain pembicaraan Anda tiba-tiba diposting di Facebook atau Twitter. Apakah Anda akan kehilangan klien besar atau hubungan intim? Ketika Anda berada di tempat umum, Anda tidak tahu siapa yang mungkin mendengarkan atau mengatur arah potongan-potongan percakapan Anda. Ingatkan diri Anda untuk selalu menerima telepon di ruang lebih pribadi agak menjauh dan jaga suara Anda.
10. Mudah gelisah
Bila Anda termasuk orang yang suka menggerak-gerakan kaki, tangan atau berjalan mondar-mandir saat gelisah, hal ini juga sering menimbulkan ketidaknyamanan orang sekitar. "Mudah cemas dan gelisah dapat dinilai sebagai tanda kelemahan," kata Lindner. Untuk mengatasinya cukup mudah, jika Anda berdiri, bayangkan saja tubuh tangan atau kaki Anda kaku tak bisa bergerak. Jika Anda duduk di meja, letakkan tangan Anda di lutut di bawah meja atau melipatnya di atas permukaan. Lalu berkonsentrasi untuk tidak memindahkan atau menggerakan tubuh.
Sumber: WomansDay