Jakarta, Kompas - Pemakaian kondom di kelompok kunci rendah. Hal itu membuat penyebaran HIV/AIDS meluas. Jika pencegahan tidak segera dilakukan, kasus baru HIV bisa mencapai 76.000 orang per tahun. Pada gilirannya, ini akan meningkatkan beban ekonomi.
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Jumat (30/11), di Jakarta, mengatakan, jumlah penderita AIDS di Indonesia pada 2012 hingga September mencapai 3.541 orang. Jumlah itu turun dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 6.187 orang. Jumlah pengidap HIV turun dari 21.031 orang menjadi 9.883 orang. Namun, kini penyebaran kasus HIV/AIDS meluas di Indonesia.
Nafsiah mengkhawatirkan beban ekonomi yang ditimbulkan akibat penyebaran HIV/AIDS makin tinggi. Saat ini saja untuk membiayai pengobatan pengidap HIV/AIDS perlu 65 juta dollar AS. Jika tak ada upaya pencegahan, biaya pengobatan akan membengkak menjadi 202 juta dollar AS pada 2020. Apalagi penderita AIDS terbanyak berusia 30-39 tahun atau usia produktif, yakni 37,1 persen.
Upaya menurunkan jumlah kasus baru, menurunkan angka kematian, hingga menghilangkan stigma dan diskriminasi menjadi fokus Kementerian Kesehatan.
Bagi yang terdeteksi HIV, pemerintah menyediakan antiretroviral gratis. Rumah sakit punya persediaan tiga bulan ke depan.
Perilaku seks aman
Menurut Nafsiah, salah satu pencegahan penularan HIV yang efektif adalah penggunaan kondom. Namun, pemakaian kondom pada kelompok kunci, yang paling rentan tertular atau menulari HIV, kurang dari 80 persen. Kelompok kunci adalah pria pembeli seks, pengguna alat suntik, pekerja seks, gay, dan waria.
Berdasarkan survei terpadu dan biologis perilaku 2011, persentase kelompok kunci yang selalu memakai kondom hanya 30-40 persen. Pada pria berisiko tinggi bahkan hanya 3 persen.
Nafsiah mengatakan, rendahnya pemakaian kondom pada pria berisiko tinggi sangat mengkhawatirkan. Mereka bisa menulari istri, kemudian menular ke bayi mereka.
Dalam acara menjelang Hari AIDS Sedunia, Baby Jim Aditya, aktivis penanggulangan HIV/ AIDS, mengatakan, hubungan seks berisiko menjadi media penularan HIV terbesar. Karena itu, perlu pendekatan dan pengawasan ketat pada orang yang berisiko tinggi terkena HIV.
Mengutip data Kementerian Kesehatan, Slamet Riyadi, Program Manager Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia, mengatakan, pria pembeli seks ada 6,7 juta orang pada 2012. "Risiko penularan HIV sangat besar, terutama pada ibu rumah tangga," katanya. Di Indonesia, Hari AIDS tahun ini mengambil tema "Selamatkan Perempuan dan Anak dari HIV/AIDS". Hari AIDS Sedunia diperingati setiap 1 Desember.
Dari Temanggung, Jateng, dilaporkan, kasus HIV/ AIDS terbanyak pada pencandu narkoba. Sementara penanganan HIV/ AIDS di Indramayu, Jabar, terkendala minimnya pemahaman masyarakat dan stigma sosial pada pengidap. (NIT/EGI/REK)