KOMPAS.com - Tubuh kita bisa melepaskan hormon leptin, yang bertindak mengontrol nafsu makan dan memberi sinyal rasa kenyang. Namun ketika Anda sedang mengalami stres, otak menginstruksikan tubuh untuk meningkatkan penyimpanan energi yang lebih tinggi. Caranya dengan mengonsumsi makanan yang kandungan gulanya tinggi. Itu sebabnya ketika stres Anda selalu merasa lapar dan ingin makan makanan yang manis.
Masalahnya, asupan gula yang tinggi menyebabkan terjadinya lonjakan insulin dalam darah. Saat leptin mengaktifkan sinyal rasa kenyang ke otak, sinyal ini akan terhalang oleh insulin. Akibatnya, produksi hormon leptin berkurang, dan berkurang pula kemampuannya dalam mengirimkan sinyal kenyang ke tubuh.
Untuk mengatasi hal ini, Robert Lustig, profesor bidang pediatrik dari University of California, sekaligus penulis buku Fat Chance: The Bitter Truth About Sugar, membagikan trik untuk menurunkan berat badan dengan cara membalikkan resistensi leptin. Begini caranya:
1. Makan "dessert" seminggu sekali
Untuk mengembalikan kemampuan leptin, menurut Lustig diet gula adalah jalan yang paling baik. Agar diet ini lebih mudah dilakukan, Anda bisa memulainya dengan mengurangi penggunaan gula untuk masakan atau minuman sehari-hari. Selain itu, batasi makanan manis hanya seminggu sekali. "Gunakan dessert ini sebagai hadiah atas kemampuan Anda mengendalikan makan makanan manis setiap hari," sarannya.
2. Perbanyak serat
Serat memang diagung-agungkan sebagai makanan diet yang paling baik. Sayangnya dalam berbagai makanan olahan, serat seringkali dikurangi, atau bahkan dihilangkan, untuk menghasilkan makanan bertekstur halus. Harapannya, agar lebih mudah dicerna dan daya simpannya lebih panjang. Padahal, untuk membantu menurunkan berat badan, serat adalah senjata paling ampuh. "Serat juga berguna untuk menghentikan lonjakan glukosa yang memuncak tiba-tiba," tambahnya.
3. Olahraga 15 menit setiap hari
Profesor Lustig mengungkapkan, olahraga 15 menit sehari bisa meningkatkan sensitivitas insulin dalam tubuh, menurunkan insulin, dan meningkatkan sinyal leptin. Berolahraga tiap hari bisa membantu mengaktifkan kembali sel tubuh sehingga lebih reseptif terhadap insulin. Selain itu olahraga juga membantu membentuk otot dan membakar lemak.
4. Makanlah sambil duduk
Demi alasan kepraktisan dan lebih cepat, banyak orang yang makan sambil berdiri. Namun, Lustig tidak menyarankan untuk tidak memasukkan apapun ke mulut saat Anda berdiri atau berjalan. Sebab, orang cenderung makan lebih banyak dan lebih cepat ketika sedang berdiri atau berjalan, ketimbang saat duduk. Anda tak menyadari berapa banyak kalori yang sudah masuk ke tubuh Anda.
5. Asupan protein
Jangan pernah lupakan protein saat makan. Konsumsi protein seperti tempe, kacang-kacangan, dan ayam bisa membantu memperlambat proses pencernaan dan mengurangi risiko lonjakan insulin. Hindari hanya mengonsumsi makanan seperti lemak, karbohidrat, dan gula terlalu banyak.
Sumber: Daily Mail
Editor :
Dini