KOMPAS.com - Mi memang populer sebagai pengganti nasi. Jika Anda kurang yakin dengan produk mi instan yang mengandung bahan pengawet, coba buat mi sendiri di rumah.
Tak sulit kok untuk membuatnya, karena Anda hanya tinggal mencampur tepung terigu, air, garam, garam alkali, dan tepung tapioka, lalu menggilingnya sampai tipis, kemudian dipotong. Jika ingin lebih sehat, Anda tinggal mencampurkan jus sayuran dalam adonan mi ini (Baca juga: Membuat Mi Warna-Warni dari Sayur ).
Setelah jadi, Anda bisa mengolah mi buatan sendiri ini menjadi aneka olahan yang lezat untuk keluarga (Baca juga resep: Mie Ayam). Namun, agar mi bisa tahan lama dan tetap nikmat saat disantap, Anda harus memerhatikan teknik menyimpannya.
"Lamanya penyimpanan mi dipengaruhi oleh tempat menyimpannya serta kondisi sekitar penyimpanan," ungkap Triyana, Instruktur Bogasari Baking Center, saat pelatihan memasak di Cilincing, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu.
Karena tidak memakai pengawet, mi buatan sendiri ini hanya bisa tahan selama enam jam saja dalam suhu ruang. Triyana menambahkan, agar tahan lebih lama Anda bisa menyimpan mi di dalam lemari es.
"Jika mi disimpan dalam lemari es khusus mi saja, mi ini bisa tahan sampai satu bulan. Sedangkan jika disimpan dalam lemari es rumah tangga yang dicampur dengan bahan makanan lain, mi hanya bisa tahan 2-3 hari saja," tambahnya.
Ketika menyimpan mi dalam lemari es yang dicampur dengan bahan lain, mi akan lebih mudah terkontaminasi silang dengan kuman atau bakteri yang mempercepat pembusukan makanan. Proses buka tutup lemari es juga akan semakin mempercepat kerusakannya.
Editor :
Dini