KOMPAS.com - Setiap rumah tangga umumnya memiliki setidaknya satu set piranti makan dan minum pecah-belah yang cantik. Cangkir dan lepek dengan desain dan motif yang unik biasanya baru dipakai dalam momen-momen khusus seperti hari raya. Untuk menambah koleksi piranti cantik Anda, Y & D Setyohadi Stylish Dinnerware menghadirkan seri terbarunya yang bertema Jasmine.
"Ini koleksi ketiga setelah Blooming Blossom dan A Brunch of Tulips. Koleksi ini dibuat untuk menampilkan keindahan dan kekayaan Indonesia melalui bunga kepada dunia," ungkap Yulie Setyohadi, salah satu pemilik sekaligus painting artist Y & D Setyohadi saat peluncuran "Jasmine Bone China Dinnerware" di Epiwalk, Kuningan, Jakarta, Jumat (25/1/2013) lalu.
Bunga melati menjadi filosofi Yulie dan Dara Setyohadi dalam melambangkan kemurnian cinta seorang ibu pada anak-anaknya. Motif ini terlihat pada rangkaian tea set dan coffee set, yang terdiri atas cangkir, lepek, dan dilengkapi dengan wadah gula dan wadah susu.
Piranti makan-minumnya sendiri terbuat dari bone china, bukan keramik atau porselain seperti biasanya. Material bone china memiliki struktur dan daya tahan yang lebih kuat karena terbuat dari campuran tulang rusuk ikan. Campuran ini juga yang membuat strukturnya lebih tipis, ringan, dan tak mudah pecah.
Sedikit berbeda dari koleksi sebelumnya, seri Jasmine dibuat dalam nuansa hitam putih. Warna keramik yang dominan putih diberi detail bunga melati berwarna keabuan dan garis-garis hitam di beberapa bagiannya. Detail bunga dan paduan warnanya yang simpel memberikan kesan elegan dalam tiap desainnya.
"Khusus untuk koleksi ini tidak ada dinner set-nya, karena kami ingin memberikan kebebasan untuk berkreasi dalam memasangkan perangkat makan ini. Ini pula yang mendasari kami memilih warna hitam putih," jelas Yulie.
Warna netral memungkinkan Anda memadukannya dengan piring-piring makan koleksi lainnya dengan warna hitam atau putih polos. Semua koleksi bone china cantik ini bisa Anda dapatkan di galeri Y & D Setyohadi Stylish Dinnerware di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.
Editor :
Dini