KOMPAS.com - Desainer senior, Ramli, berpulang Rabu, 23 Januari 2013, pukul 06.45, karena komplikasi setelah menderita kanker usus sejak 2009. Berpulangnya Ramli menjadi kehilangan besar bagi kerabat, sahabat, klien, juga mitra kerja. Karena bagi para sahabat, Ramli sudah menjadi seperti saudara sendiri.
"Ramli sangat baik. Dia berhasil karena dia maintain hubungan dengan klien, tidak hanya sebagai pelanggan tapi sebagai saudara. Saya mendampinginya selama 40 tahun dan sudah seperti saudara sendiri," tutur Mien Uno, sahabat dekat, pembimbing, dan model Ramli, kepada Kompas Female melalui hubungan telepon.
Mien Uno menemani Ramli setiap hari selama Ramli dirawat di rumah sakit. Ia pun berencana menjenguk Ramli Rabu pagi, namun lima menit setelah menghubungi pihak keluarga, justru kabar duka yang ia terima. Mien Uno pun mendampingi Ramli dalam perjalanan dari Rumah Sakit Gading Pluit, Jakarta Utara, menuju rumah duka, jalan Semarang No 1, Menteng, Jakarta.
Pakar etiket ini setia mendampingi Ramli dalam berkarier. Mien membimbing Ramli sejak 1976 supaya desainer kelahiran 1 November 1954 itu meningkatkan kualitas desainnya. Dengan demikian, banyak orang dapat menerima hasil karyanya.
"Saya mendampingi pertama kali ketika ada show di depan ibu Tien Soeharto di Taman Mini Indonesia Indah. Dulu bordir belum banyak yang mau pakai, apalagi anak muda. Saya mendampingi Ramli memasarkan bordir yang cantik," ungkapnya.
Untuk mendukung Ramli dan rancangannya, juga pengembangan bordir, Mien pun setia mendampingi perjalanan Ramli sebagai desainer. Ramli bagaikan saudara bagi Mien, yang memahami desain Ramli dan selalu tampil sebagai model untuk memeragakan busana rancangan Ramli dari tahun ke tahun.
Ramli Sarwi Gozali Kartowdijojo, begitu nama lengkap Ramli, merupakan desainer yang konsisten mengembangkan bordir. Selama 37 tahun Ramli mengolah bordir, sulam dan batik. Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) pun menganugerahkan penghargaan atas dedikasi Ramli mengembangkan dan mempopulerkan kerajinan sulam di Indonesia. Juga atas jasanya berkecimpung di bidang mode dan selalu menjadikan sulam sebagai kekhasannya.
Hal yang sama pun diakui model senior Chitra Nartomo. Chitra yang mendengar kabar kepergian Ramli pada pukul 07.00, memiliki hubungan dekat bagaikan saudara dengan Ramli. Chitra adalah model Ramli sejak tahun 1980.
"Ramli menjadi motivator untuk orang yang menderita kanker, agar tidak berhenti berkarya meski kondisi fisik semakin menurun. Lebih dari tiga tahun sakit, Ramli masih bisa menghasilkan karya yang luar biasa," tuturnya pada Kompas Female.
Editor :
Dini