KOMPAS.com - Kelahiran bayi baru di dalam keluarga dapat membawa banyak perubahan. Anda dan pasangan akan mengeluarkan banyak energi saat persiapan dan ketika si bayi hadir, sehingga perhatian keluarga akan langsung terserap untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.
Namun, para orangtua juga perlu ingat bahwa yang perlu diperhatikan bukan hanya si bayi, melainkan juga sang kakak. Anak yang lebih besar juga perlu dipersiapkan agar dapat menerima kehadiran adiknya.
Wajar saja bila mereka akan merasa cemburu terhadap sang bayi kecil -berapa pun usianya. Namun, hal ini dapat diantisipasi dengan adanya kesediaan Anda untuk mendiskusikannya dengan anak, sejak masa kehamilan hingga akhirnya sang adik sudah datang ke dunia. Dengan begitu, Anda tidak perlu diresahkan ketika sang kakak jadi bertambah nakal atau berperilaku tidak baik.
Berikut ini beberapa saran dari Nemours Foundation, sebuah institusi sistem kesehatan anak di Amerika Serikat, untuk mempermudah masa transisi anak menjadi seorang kakak.
* Biarkan si kakak membantu memilih barang-barang untuk adiknya, atau membeli hadiah khusus yang akan ia berikan pada sang bayi ketika lahir nanti.
* Luangkan waktu berkualitas bersama si kakak secara rutin, agar ia tidak merasa tidak lagi diperhatikan orangtuanya.
* Bacakan buku, adakan semacam role-play, dan bicarakanlah bersamanya seperti apa rasanya memiliki seorang bayi kecil di keluarga.
* Sebelum sang bayi lahir, sesekali Anda perlu bermain peran bersama anak yang lebih besar, seolah-olah dia telah menjadi kakak.
* Ajak anak yang lebih besar ketika hendak berkonsultasi kehamilan dengan dokter, lalu bila ada pemeriksaan USG, biarkan dia ikut melihat perkembangan adiknya.
* Jika ada kerabat Anda yang baru melahirkan bayi, ajak anak Anda menengok sehingga dia bisa melihat seperti apa adik bayi itu.
* Usahakan agar anak Anda selalu terlibat ketika Anda mengurus si adik bayi.
Sumber: Health Day
Editor :
Dini