KOMPAS.com — Pemberian obat antiretroviral (ARV) sebagai upaya pencegahan penularan HIV akan segera diuji coba di Indonesia. Sebagai permulaan, uji coba dilakukan di tiga kota, yakni Jakarta, Denpasar, dan Badung, Bali.
Terapi ARV sebagai upaya pencegahan secara global sudah banyak dilakukan dan menunjukkan hasil yang signifikan dalam menurunkan risiko penularan HIV. ARV sedianya adalah obat yang diberikan kepada mereka yang positif HIV untuk menekan jumlah virus.
Menurut dr Fonny J Silfanus, Deputi Program Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, terapi ARV sebagai pengobatan sekaligus pencegahan diberikan kepada mereka yang sudah terinfeksi HIV, tetapi jumlah CD4-nya kurang dari 500.
"Terapi ini harus diberikan kepada orang yang tepat karena jika tidak patuh minum obat justru akan resisten," katanya dalam acara media edukasi mengenai Program Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual di Jakarta, Kamis (28/2/13).
Fonny menjelaskan, program pengobatan dan pencegahan tersebut diprioritaskan kepada pekerja seks, pengguna narkoba jarum suntik, waria, atau ODHA yang punya pasangan.
"Rencananya mulai tahun ini, tetapi belum tahu jumlahnya berapa orang," paparnya.
Ia menambahkan, selain pemberian ARV, upaya pencegahan lainnya tetap dilanjutkan. "Penggunaan kondom tetap harus dilakukan," katanya.