JAKARTA, KOMPAS.com - Bayi prematur yaitu bayi yang lahir sebelum waktu gestasi yang cukup atau kurang dari 37 minggu. Bayi prematur memiliki kesulitan untuk beradaptasi di luar kandungan, salah satunya kesulitan untuk beradaptasi dengan makanan yang diterimanya. Oleh sebab itu, bayi prematur membutuhkan Air Susu Ibu (ASI) yang berbeda pula dari yang biasanya diterima oleh bayi yang lahir normal.
Dokter spesialis anak Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM) Risma Kerina Kaban menururkan, "Kebutuhan ASI yang berbeda pada bayi prematur, untungnya sesuai dengan jenis ASI yang dihasilkan ibunya. ASI dari ibu yang melahirkan prematur berbeda dengan ASI dari ibu yang melahirkan cukup bulan karena memang kebutuhannya berbeda.
Dalam Seminar yang diadakan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia Kamis (21/2/2013) di Jakarta itu, Risma menjelaskan karakteristik ASI yang dibutuhkan oleh bayi prematur memiliki kandungan protein yang sangat tinggi dengan kandungan lemak dan karbohidrat yang rendah. ASI dari ibu bayi prematur juga mengandung banyak zat-zat penangkal penyakit antara lain secret Ig A, Lysozyme, Lactoferin, dan interferon yang lebih tinggi dibandingkan dengan ASI yang dihasilkan ibu dengan usia kehamilan cukup bulan. Akan tetapi, seringkali terjadi kesulitan bagi bayi prematur untuk mendapatkan ASI yang sesuai kebutuhannya karena waktu atau proses ASI ibu beradaptasi menjadi ASI "normal" lebih cepat dari usia bayi untuk mencapai usia cukup bulan.
"Misalnya bayi dilahirkan saat usia gestasi 7 bulan, maka ia membutuhkan waktu sekitar 2 bulan untuk mendapatkan ASI khusus. Sedangkan ASI ibunya menjadi ASI yang normal setelah dua minggu pasca melahirkan," tutur Risma. "ASI bagaimana pun adalah makanan yang terbaik bagi bayi. ASI mudah diserap karena mengandung enzim. Keuntungan ASI sangat banyak, secara umum membuat kesehatan bayi menjadi lebih baik bahkan hingga bayi dewasa," ungkapnya.
Dengan segudang manfaat dari ASI ini lah, bayi sangat perlu menerima ASI. ASI baik segar maupun yang sudah didinginkan harus menjadi makanan utama bagi bayi. "Ketika ASI ibu bayi prematur sudah berubah menjadi ASI biasa, maka ASI perlu diproses dengan human milk fortifier, terutama bagi bayi yang masih memiliki berat badan kurang dari 1500 gram," tandas Risma.
Cara pemberian ASI pada bayi prematur pun perlu cara khusus karena bayi biasanya belum memiliki refleks menelan dan menghisap yang sempurna sehingga membutuhkan alat yang bernama orogastric drip, jelas Risma.
Apabila kemampuan bayi sudah semakin baik, maka bisa beralih ke alat pipet, sendok, atau cangkir.