KOMPAS.com - Saat mengetahui positif hamil rasanya membahagiakan. Menjalani proses kehamilan juga merupakan pengalaman indah yang tak terlupakan. Wajar saja jika bumil ingin berbagi berita gembira dan pengalaman luar biasa ini kepada siapa pun yang dikenalnya, termasuk melalui Facebook. Meski begitu ada beberapa hal yang sebaiknya tak perlu diumbar di media sosial. Tak semua hal yang bumil alami perlu disampaikan karena akan terkesan berlebihan.
Bukan berarti bumil tak boleh berbagi pengalaman, atau posting foto saat hamil atau "memamerkan" foto bayi setelah melahirkan. Namun ada batasan untuk semua kebiasaan ini. Sebaiknya hindari beberapa hal ini:
1. Memasang foto USG.
Tak perlu mem-posting atau me-update foto USG perkembangan bayi dalam kandungan. Tentunya merupakan pengalaman berharga bagi Anda mengetahui bayi dalam kandungan tumbuh dan berkembang normal, Anda mendengar detak jantungnya, melihat bentuknya. Anda pun kemudian mencetak gambar hasil USG. Foto ini tentunya amat berharga bagi Anda, jadi biarkan pengalaman pribadi ini cukup menjadi kenangan indah untuk ANda dan pasangan. Tak perlu memasang foto janin di Facebook karena teman-teman Anda tak terlalu memerhatikan, dan foto tersebut kerapkali tak jelas karena hanya ada sesuatu yang putih dengan latar belakang hitam.
2. Menyampaikan keluhan.
Masa kehamilan penuh tantangan. Setiap ibu juga mengalami berbagai keluhan selama kehamilan dengan versinya masing-masing. Artinya, setiap ibu hamil mengalami kondisi yang tak sama, begitu pun keluhannya. Sebaiknya jangan terlalu sering mengganti status berisi keluhan selama kehamilan. Bagi teman-teman Anda yang membacanya, dan pernah hamil, mungkin akan memahami apa yang Anda rasakan. Namun, Anda juga punya teman lain yang belum atau bahkan kesulitan untuk hamil. Menyampaikan keluhan pribadi saat hamil di Facebook bisa jadi membawa dampak yang kurang baik bagi orang lain. Maksud hati sih, Anda ingin meringankan perasaan tak nyaman, tapi perhatikan juga bagaimana dampaknya terhadap orang lain.
3. Memasang foto persalinan.
Melahirkan merupakan momen penting dan berharga bagi Anda dan keluarga. Kalau Anda memotret proses bersalin, simpan saja foto itu untuk kenangan pribadi. Tidak semua orang ingin melihat foto persalinan atau foto bayi baru dilahirkan, lewat Facebook.
4. Menyebut nama bayi.
Selama masih dalam kandungan, sebaiknya jangan menyebut nama bayi Anda melalui Facebook. Teman-teman Anda akan berpikir Anda sudah melahirkan. Kalau pun Anda ingin "berkomunikasi"dengan si jabang bayi, dan berbaginya di media sosial, tak perlu menyebut namanya. Lagipula bukankah lebih menyenangkan menyimpan nama si kecil sebagai kejutan?
5. Mengungkapkan kronologi persalinan.
Perasaan yang muncul jelang persalinan tak perlu Anda bagi ke teman-teman melalui Facebook. Mungkin maksudnya Anda ingin mengurangi kondisi tak nyaman atau sekadar mengurangi rasa sakit dengan mengungkapkannya, namun tak perlu lewat Facebook. Tak semua orang menaruh perhatian atau tertarik dengan ungkapan perasaan semacam ini.
6. Menceritakan hal pribadi.
Kehamilan merupakan momen yang indah bagi setiap perempuan, namun tak selalu cantik. Kadang ada hal-hal yang terjadi selama kehamilan dan sifatnya sangat pribadi. Kebiasaan buang gas tentunya sangat pribadi dan rasanya tak etis jika Anda mengungkapkan hal semacam ini melalui Facebook. Beberapa kebiasaan atau hal baru yang Anda alami selama hamil, terutama yang sangat pribadi, sebaiknya simpan untuk diri sendiri atau boleh saja berbagi dengan orang lain tapi bukan melalui media sosial.
Sumber: CafeMom
Editor :
wawa