KOMPAS.com – Pengalaman sehari-hari ibu dan anak, juga paman dan keponakan, kakak dan adik dapat menjadi kisah inspiratif, yang disampaikan dengan cara menarik melalui buku fiksi. Buku fiksi berjudul Cerita di Balik Noda, karya Fira Basuki, menghadirkan ragam kisah terinspirasi dari pengalaman nyata keluarga Indonesia dalam memaknai "noda".
"Manusia bersinggungan dengan noda, baik noda kotoran, kesalahan, dosa. Buku ini merupakan cara berbagi cerita juga pelajaran. Dengan membacanya kita bisa bercermin, dan setiap orang mengalami berbagai kisah yang dituangkan di dalamnya," tutur Fira seusai peluncuran buku Cerita di Balik Noda di restoran Kembang Goela, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Fira menyelesaikan penulisan buku setebal 234 halaman ini selama tiga minggu. Satu hal yang menyenangkan baginya, ia bisa mengembangkan ragam cerita dari pengalaman nyata kaum ibu, menjadi cerita fiksi. Fira sendiri menyumbangkan empat cerita terinspirasi dari pengalaman pribadinya yakni berjudul "Bos Galak", "Sarung Ayah", "Pohon Kenangan", dan "Foto".
Sementara 38 kisah lainnya Fira tuliskan kembali terilhami cerita ibu Indonesia, para peserta lomba menulis bertema "Cerita di Balik Noda", diadakan Rinso Indonesia melalui Facebook. Fira menulis kembali kisah unik dan menarik karya para ibu Indonesia ini, termasuk merombak judulnya.
Bagi Fira, buku ini utamanya menyasar kaum ibu. Namun anggota keluarga lainnya juga bisa menikmatinya karena kisah di dalamnya tak hanya menceritakan ibu dan anak, namun juga kakak-adik, paman dan keponakan. Anak-anak usia 4-5 juga bisa menelusuri pengalaman seru dalam 42 cerita inspirasi jiwa ini. Bahkan calon ayah dan ibu pun bisa memaknai banyak kisah di balik pengalaman keluarga Indonesia.
Menurut ibu dua anak ini, buku ini juga bisa dijadikan panduan pengasuhan anak bagi para orangtua. Ia pun berharap buku ke-27 karyanya ini bisa berlanjut dengan kisah-kisah inspiratif lainnya. Banyak hal yang bisa digali dari pengalaman nyata dalam keluarga, untuk menjadi kisah inspiratif.
Melalui buku ini, Rinso yang mendukung penuh Fira juga mengajak orangtua untuk memberikan anak-anak kebebasan dalam mengekspresikan kreativitas melalui eksplorasi. Membiarkan anak menikmati dunianya dengan leluasa, meskipun harus berurusan dengan noda, dalam hal ini kotoran yang kerap menempel pada pakaiannya saat anak-anak mengeksplorasi diri dan lingkungannya.
Banyak hikmah yang bisa didapatkan lewat kisah inspiratif ini. Seperti dituliskan Fira dalam pengantar bukunya, "… hidup semakin kaya ketika bersentuhan dengan "noda". Ya, hidup seperti baju kotor, ketika noda dihilangkan dengan mencucinya bersih-bersih, kita ibarat telah memasuki hidup baru, masa depan baru, dan harapan baru. Selalu ada hikmah di dalam sepercik "noda"."
Editor :
wawa