KOMPAS.com - Fashion show bertema "IJO: The Freedom Project" yang digelar di Maestro Function Hall, Plaza Indonesia, Jumat, (1/1/2013) lalu, berbeda dengan peragaan busana pada umumnya. Selain desainernya masih belia, Claire Nadira Wibisono (15 tahun), melakukan debutnya di dunia fashion dengan misi mengumpulkan dana bagi pendidikan anak jalanan.
"Kehidupan bukan hanya butuh makan dan minum, tapi juga pendidikan. Dan setiap anak harus mempunyai kesempatan untuk mengecam pendidikan," kata Claire, saat bincang-bincang bersama media usai pagelaran busana perdananya.
Selama setahun terakhir, remaja putri ini memang telah mendedikasikan waktu akhir pekannya untuk mengajar anak jalanan di Jakarta. Ia antara lain mengajar membaca, matematika, dan bahasa Inggris. Kini dia memiliki 15 anak jalanan yang belajar di tempat singgahnya. Untuk mendukung kebutuhan proses belajar-mengajar ia pun mendirikan label IJO Clothing, yang terinsipirasi dari hijau yang melambangkan warna kehidupan.
Claire merancang sendiri semua koleksi busananya, itu pun di sela-sela kegiatannya belajar di sekolah dan mengajar anak jalanan seminggu sekali. Siswi Tunas Muda International School ini lalu menjualnya secara online. Seratus persen hasil penjualan koleksi busana IJO akan disumbangkan untuk mewujudkan impiannya mendukung pendidikan anak-anak jalanan di Jakarta.
Pagelaran busana perdananya ini didukung oleh Sariayu Martha Tilaar. Claire berkisah, awalnya ia hanya meminta sponsor pada Martha Tilaar Group. Namun ia menjadi terharu ketika DR Martha Tilaar bersikukuh kalau acara ini harus direalisasikan, dan bersedia untuk hadir.
"Claire adalah sosok remaja yang luar biasa, ia peka melihat keadaan sekitarnya dan langsung mengambil tindakan nyata," ujar Martha. "Sejak awal Martha Tilaar telah berkomitmen pada dua hal: pendidikan dan pemberdayaan perempuan. Maka dengan senang hati kami mendukungnya."
Dalam koleksi perdananya IJO menampilkan busana-busana kasual. "Semuanya dibuat dengan bahan chiffon, jatuh melayang dan memberikan kesan kebebasan," ujar Claire menjelaskan ide dari hasil rancangannya. "Idenya seperti orang yang sedang berlari bebas di padang rumput."
Dress asimetris, rok berlapis, celana pendek dan panjang dipadukan blus atau kemeja lengan pendek. Semua koleksi IJO ini menggambarkan keceriaan, jiwa muda, dan kebebasan, sesuai dengan tema yang diusung: The Freedom Project.
"Keseluruhan koleksi memang untuk remaja, namun menurut saya masih cocok dikenakan oleh dewasa muda," tutur Claire, yang mempersiapkan koleksinya selama setahun.
Editor :
Dini