KOMPAS.com - Indonesia Fashion Week (IFW) 2013 yang digelar pada 14-17 Februari 2013 lalu telah membuktikan bahwa ajang ini memang ingin memberi ruang seluas-luasnya untuk kekayaan budaya Indonesia.
Tak hanya pihak penyelenggara yang tampak selalu mengenakan busana berciri kain Nusantara, para desainer juga tak lelah terus mengeksplorasi berbagai kain Indonesia menjadi karya busana yang indah. Mereka berusaha mendobrak persepsi kain tradisional yang bergaya kaku menjadi sebuah koleksi stylish yang bisa dipakai dalam berbagai acara.
Pada malam penutupan yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Minggu, (17/2/2013) lalu, desainer senior Poppy Dharsono menampilkan karya busana klasik Indonesia seperti kebaya menjadi lebih modern. Pagelaran yang dipersembahkan oleh PT Pos Indonesia ini memberi kesempatan pada Poppy untuk menghadirkan busana ready to wear bertema "Indonesia Modern Classic Archipelago", yang kental akan nuansa Indonesia.
Sebanyak 26 koleksi kain tradisional, seperti kain lampung, batik solo, endeg bali, tenun sumba, dan batik pesisiran, sengaja disulap menjadi busana yang terlihat sangat berkelas dan modern. Kain batik dijadikan rok panjang yang lebar, dan dipadankan dengan kebaya modern. Palet warna pilihannya pun menguatkan kesan mewah seperti ungu tua, oranye, dan merah.
Pemilihan bahan sutera, tafteta, katun, raw silk, lace, dan chiffon, membuat busananya semakin mewah. Kesan kebaya yang kaku dan ribet pun pupus, bertransformasi menjadi busana elegan, nyaman, dan megah.
Selain kebaya, koleksi Poppy Dharsono terdiri atas bolero, cropped jacket , gaun, kebaya modern dengan kreasi kain rok panjang dan lebar, jumpsuit, celana panjang, coat, rok rimpel, serta jubah sebagai luaran gaun layaknya bangsawan.
Editor :
Dini