KOMPAS.com - Kesibukan kerja saat ini memang sering membuat Anda jadi kurang tidur. Dari jatah tidur yang disarankan para pakar (delapan jam sehari), mungkin Anda hanya dapat memenuhinya antara 5-6 jam saja. Anda pun jadi merasa terbiasa dengan jam tidur yang berkurang, toh Anda bisa menggantinya saat weekend nanti. Atau, menyiasati rasa kantuk dengan minum kopi.
Benarkah solusinya sesederhana itu?
Sebaiknya, Anda tidak terlalu meyakini bahwa Anda bisa mengkondisikan diri untuk selalu tidur kurang. Jika problem kurang tidur Anda tergolong kronis, kesehatan mental Anda bisa menurun, demikian menurut Phil Gehrman, asisten profesor bidang psikologi klinis di University of Pennsylvania dan anggota Penn Sleep Center.
"Kita bisa kehilangan kemampuan untuk menilai secara akurat betapa lemahnya diri kita," ujar Gehrman.
Sebuah studi pada 2003, yang digelar oleh para peneliti di University of Pennsylvania dan Harvard Medical School, pernah mendapati bahwa mengurangi jatah tidur hingga enam jam atau kurang setiap malam bisa menciderai fungsi kognitif. Kondisi ini sama halnya ketika Anda sama sekali tak tidur dua malam berturut-turut.
"Anda akan kehilangan kemampuan untuk fokus, kemungkinan untuk membuat kesalahan jadi lebih besar, dan memiliki risiko perilaku yang lebih besar," papar Michael Breus, spesialis masalah tidur dan penulis buku The Sleep Doctor's Diet Plan.
Mengganti kekurangan tidur dengan tidur lebih lama pada akhir minggu juga bukan solusi yang tepat. Jika Anda kekurangan tidur sekitar dua jam selama lima malam berturut-turut, menurut Gehrman Anda perlu 10 jam tambahan untuk tidur pada dua hari di akhir pekan. Nggak mungkin banget, kan?
Sumber: Entrepreneur
Editor :
Dini