KOMPAS.com - Pernikahan pasti menjadi momen tak terlupakan dalam hidup. Wajar jika setiap calon pengantin berusaha menyiapkan pernikahannya sematang mungkin. Sebagai inspirasi para calon pengantin dalam mempersiapkan hari bahagia, Bidakara Wedding Expo 8 (BWE 8) yang bertajuk "Love In Harmony" kembali digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, pada 1-3 Maret 2013.
Memasuki tahun ke-8 penyelenggaraannya, BWE 8 masih konsisten mengedepankan konsep pernikahan tradisional.
"Kekayaan tradisi Indonesia bisa mendorong berbagai tema pernikahan yang beragam. Kami ingin mengubah persepsi yang memandang bahwa pernikahan tradisional itu monoton. Melalui pameran ini pula para calon pengantin dan keluarga bisa menyaksikan bahwa tradisi Indonesia bisa melahirkan beragam inspirasi yang sarat makna positif," ungkap Made Setiary, General Manager Hotel Bidakara, saat pembukaan BWE 8 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (1/3/2013) lalu.
Pameran ini menghadirkan 140 vendor penyedia jasa pernikahan untuk memenuhi kebutuhan pranikah hingga resepsi pernikahan, seperti pre marital check up, undangan, photo video, dekorasi, katering, rias pengantin, busana, wedding organizer, suvenir, lokasi pernikahan, dan lokasi bulan madu di teras bulan madu. Tahun ini, teras bulan madu ini diisi oleh 17 penyedia layanan destinasi bulan madu di Bali, Lombok, dan Jawa Barat.
Selain menyuguhkan pilihan vendor pernikahan, BWE 8 juga memberikan unsur edukasi berupa talkshow seputar pernikahan, demo make-up, serta peragaan busana pengantin dari Jemima by Eema Assegaf, dan Batik Aluira.
Dalam kesempatan ini, BWE 8 juga menganugerahkan Bidakara Awards kepada desainer Anne Avantie. "Anne Avantie adalah sosok perempuan yang punya peran penting di dunia fashion. Namun dalam kesibukannya, ia tak pernah lupa untuk mencurahkan kasih sayang kepada orang lain. Dedikasinya sangat luar biasa untuk kemanusiaan," tambah Made.
Rekor MURI dari kue batik
Seperti tahun-tahun sebelumnya, ajang BWE selalu menghadirkan kejutan unik dalam setiap penyelenggaraannya. Tahun lalu, Hotel Bidakara sebagai tempat pelaksanaan BWE berhasil memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) untuk pembuatan kartu undangan dari payung kertas Tasik.
Tahun ini, Hotel Bidakara kembali memecahkan rekor untuk pembuatan cake bermotif batik truntum terbesar. "Karena batik adalah warisan Indonesia, dan hanya orang Indonesia saja yang punya batik, maka rekor ini tidak hanya menjadi rekor Indonesia saja.Cake batik ini berhasil menjadi rekor dunia," ungkap Jaya Suprana, pendiri MURI.
Cake batik ini memiliki berat mencapai 300 kg, dengan panjang 240x120 meter.
Editor :
Dini