KOMPAS.com - Keinginan terbesar pada desainer fashion Indonesia adalah merambah pasar luar negeri. Keinginan ini sekarang bukan lagi sekadar mimpi, karena sudah berhasil diwujudkan oleh label fashion lokal Major Minor. Label yang digawangi oleh Ari Seputra, Ambar Pratiwi, Sari Seputra, dan Inneke Margarethe ini dijual di sebuah one stop shop yang menjual produk fashion eksklusif, Harvey Nichols.
Busana karya anak negeri ini mulai dipajang di situs resmi Harvey Nichols (www.harveynichols.com) sejak Februari lalu. Di situs Harvey Nichols, karya-karya Major Minor disandingkan dengan karya-karya desainer dan label busana kelas dunia, seperti Alexander McQueen, Lanvin, Stella McCartney, Vivienne Westwood, Polo Ralph Lauren, Chloe, Michael Kors, dan Dolce and Gabbana.
Selain penjualan secara online, Harvey Nichols juga memiliki toko yang berbasis di Inggris, Irlandia, Emirat Arab, Kuwait, Saudi Arabia, Turki, dan Hong Kong.
Awal pertemuan Major Minor dengan Harvey Nichols dimulai saat perhelatan Jakarta Fashion Week 2013. Ketika itu, Major Minor terlibat dalam proyek Fashion Forward yang bekerja sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta British Council.
"Kami bertemu dengan buyer dari Harvey Nichols di Buyer's Room JFW 2013. Setelah presentasi fashion kami, mereka langsung tertarik. Tentu saja hasil ini sangat membahagiakan karena Harvey Nichols punya reputasi besar di industri fashion dunia," ungkap Sari Seputra, dalam siaran pers Jakarta Fashion Week.
Wendy Malem, Director of Centre Fashion Entreprise yang membimbing desainer Indonesia dalam program Fashion Forward di JFW 2013, mengungkapkan bahwa April Glassblower, Buying Manager Harvey Nichols, sangat terkesan dengan produk Major Minor. Produk Major Minor dinilai sangat berbeda dari produk-produk yang dijual di department store ini. Desainnya sederhana, namun menunjukkan kekuatan. Palet warna dan motif print yang indah membuat koleksi Major Minor terlihat sangat eksklusif dan elegan dengan harga yang terjangkau.
Editor :
Dini