KOMPAS.com - Selain make-up, gaun pengantin juga memegang peran penting untuk membuat Anda terlihat memesona di hari pernikahan. Saat pagelaran Wedding Exhibition East Meet West: Embrace, Worlds Coming Together, sejumlah desainer tanah air seperti Ferry Sunarto, Amy Atmanto, Eddy Betty, Rusly Tjohnardi, Sally Koeswanto, Marga Alam, Andreas Odang, Agnes Budhisurya, Didi Budiarjo, dan lain-lain, memamerkan koleksi busana pengantin dari berbagai daerah di Indonesia dan beberapa negara di Asia.
"Sampai saat ini, masyarakat Indonesia masih lebih banyak yang memilih dibuatkan gaun pengantin bergaya internasional dibanding tradisional. Padahal, baju pengantin tradisional bisa dibuat lebih elegan dan modern dengan beberapa modifikasi," ungkap Ferry Sunarto, saat konferensi pers di Shangri-La Hotel, Jakarta, Jumat (22/3/2013) lalu.
Ferry, yang banyak menampilkan busana yang sarat nuansa tradisional, menghadirkan koleksi busana pengantin Jawa. Untuk memberikan sentuhan yang lebih modern, Ferry memberi elemen modern yang berbeda. Ia juga menggabungkan desain busana pengantin Jawa dan Eropa.
"Saya memberikan gaya baroque pada tiap busana pengantin Jawa ini," jelasnya. Koleksi kebaya pengantin ini terlihat lebih romantis dengan tambahan detail bahan lace dan renda.
Busana karya Amy Atmanto dan Ferry Sunarto.
Desainer kebaya Amy Atmanto menghadirkan koleksi kebaya bertema Nyai Semilir. "Dalam parade ini, saya menampilkan tiga kebaya dan satu jas pria semi tuksedo karya Ai Syarif," ungkap Amy. Satu kebayanya merupakan koleksi kebaya modifikasi dari bahan velvet dengan detail payet mutiara dan swarovski. Sedangkan, dua lainnya merupakan kebaya Kartini berlengan pendek warna hijau dan oranye elektrik.
Busana karya Sanggar Liza,Marga Alam, dan Jemmima.
Inspirasi gaun pengantin juga bisa didapatkan dari busana pengantin di luar negeri, seperti Jepang, Korea, India, dan lain-lainnya. Agnes Budhisurya mengeksplorasi keindahan busana tradisional Korea, Hanbok, menjadi sebuah gaun pengantin yang elegan. Di bagian ekornya, Agnes bahkan menambahkan detail lukisan kain bergambar bunga teratai dengan warna pink lembut yang serasi dengan warna putih gaunnya.
Desainer lain juga mencoba mengeksplorasi ciri khas busana tradisional dari negara Asia lainnya. Widhi Budimulya, yang mengangkat tema gaun pengantin Jepang, membuat busana pengantin bergaya kimono. Eddy Betty menghadirkan tema gaun pengantin China yang didominasi cheongsam. Sedangkan Andreas Odang menampilkan busana pengantin bergaya India dengan warna marun dan garis keemasan yang cantik.
Busana karya Widhi Budimulya (Jepang) dan Andreas Odang (India).
FOTO-FOTO: ARSELAN GANIN
Editor :
Dini