Kompas.com - Kelenjar prostat cenderung membesar seiring dengan meningkatnya usia. Pembesaran biasanya dimulai di usia 50 tahun. Penyebab pasti gangguan ini memang belum diketahui. Namun kebiasaan mengasup kopi diduga memicunya.
Pembesaran prostat yang tidak ganas disebut juga dengan hiperplasia prostat. Penderita gangguan ini akan mengalami kesulitan atau tidak mampu berkemih. Retensi urin bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih dan bisa merusak ginjal.
Obat-obatan dapat mengendalikan gejala hiperplasia prostat jinak, demikian juga dengan tindakan operasi serta perubahan pola makan.
Kopi dan minuman berkafein lainnya sebaiknya dihindari karena bisa memperburuk gejala pembesaran prostat. Hal ini karena kafein bersifat diuretik sehingga meningkatkan produksi urin dan keinginan untuk berkemih.
Pada pria yang sedang menderita pembesaran prostat yang sudah mengalami iritasi saluran kemih atau tekanan pada uretra, konsumsi kafein justru memperparah gejala karena frekuensi urin meningkat.
Kaitan antara kopi dengan risiko pembesaran prostat memang belum jelas. Beberapa penelitian yang dilakukan menunjukkan hasil yang bertolak belakang. Studi tahun 2002 menemukan bahwa konsumsi kopi secara signifikan meningkatkan risiko pembesaran kelenjar prostat.
Selain kopi, kurangnya konsumsi sayur dan buah-buahan disebut juga akan meningkatkan risiko pembesaran prostat.