KOMPAS.com - Mendapatkan gigi yang sehat ternyata ditentukan sejak masih dalam kandungan dan kedisiplinan merawat gigi susu. Tak ayal, perawatan gigi yang dilakukan sedini mungkin akan berdampak sangat baik pada gigi yang sehat di kemudian hari. Tidak mendapat asupan gizi yang baik saat hamil dan salah cara menyusu merupakan faktor yang berpengaruh buruk bagi kesehatan gigi.
Menurut Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) drg. Zaura Rini, hal ini dikarenakan gigi mulai dibentuk saat berusia 20 minggu di dalam kandungan, meskipun gigi susu pertama umumnya baru tumbuh di usia kelahiran 6 bulan.
Menjaga kesehatan gigi saat di dalam kandungan, lanjut dokter dengan sapaan akrab Rini ini, yaitu dengan memperhatikan nutrisi yang dibutuhkan untuk mendapatkan gigi yang kuat dan sehat. Asupan kalsium dan vitamin D yang cukup saat hamil akan berkontribusi untuk kesehatan gigi anak.
Rini memaparkan, setelah baru lahir pun kesehatan gigi anak juga perlu diperhatikan, sekalipun gigi anak belum tumbuh. "Meskipun gigi belum terlihat, namun sudah ada bakal gigi yang tertanam dalam gusi," ungkapnya.
Cara menyusui yang salah, kata Rini, dapat berakibat buruk pada kesehatan gigi. "Sering ditemui ibu yang menyusui anaknya sambil tidur dan membiarkan hingga anak tertidur. Padahal itu dapat merusak gigi anak," jelasnya.
Menurut Rini, cara yang tepat saat menyusui anak adalah dengan memisahkan waktu menyusui dengan waktu tidur. "Saatnya menyusu ya menyusu, saatnya tidur ya tidur," katanya.
Dengan menyendirikan waktu tidur dengan waktu menyusu, lanjut Rini, selain membuat gigi anak sehat, juga akan membuat anak lebih disiplin.
Kerusakan gigi akibat habis menyusu langsung tidur diakibatkan oleh asam yang dihasilkan dari air susu yang didiamkan dalam waktu yang relatif lama. Asam yang dihasilkan akan mempercepat pertumbuhan bakteri dalam mulut. Bakteri inilah yang akan merusak gigi.
Selain itu, Rini juga merekomendasikan agar gusi bayi yang belum tumbuh gigi dibilas dengan air bersih agar hilang sisa-sisa susu setelah habis menyusu. "Bisa langsung diminumkan, atau cukup dengan menyekanya dengan kain basah," pungkas Rini.