KOMPAS.com - Semasa hidupnya, Margaret Hilda Thatcher dikenal sebagai perdana menteri perempuan pertama dan terlama di Inggris, dengan gaya kepemimpinan yang tegas dan keras. Karena politik dan gaya kepemimpinannya ini, ia dijuluki sebagai wanita besi (Iron Lady). Sudah banyak hasil positif yang dinikmati warga Inggris dari hasil kepemimpinannya selama 11 tahun, terutama dalam bidang politik dan ekonomi.
Perempuan yang wafat dalam usia 87 tahun pada Senin (8/4/2013) akibat stroke ini tak hanya dikenal punya ciri khas dalam gaya kepemimpinannya, tetapi juga dari gaya busana yang mencerminkan gaya berpolitiknya. Style-nya bahkan dinilai menjadi sebuah "baju besi" untuk dirinya. Jika Anda buka kembali kenangan mengenai Margaret Thatcher, ada lima elemen fashion yang menjadi signature style-nya.
1. Rambut
Anda pasti tak asing dengan ciri khas Margaret yang satu ini. Rambutnya yang ikal dan mengembang ke atas memang menjadi andalan dalam tiap kesempatannya tampil di depan publik. Model rambut seperti ini baru dipakainya sejak menjabat sebagai perdana menteri Inggris pada tahun 1979. Sebelumnya, rambut ikalnya ini tidak terlalu mengembang, dan gelombang ikalnya terlihat lebih nyata.
Untuk mendapatkan tatanan rambut seperti ini, setiap hari perempuan kelahiran Grantham, 13 Oktober 1925 ini harus menyemprotkan hairspray ke rambutnya. Hairspray ini akan menahan gelombang angin dan tatanan tinggi rambutnya sampai sekitar empat jam. Gaya rambutnya ini dijuluki sebagai rambut helm, karena bentuknya yang menutupi dan melingkari kepala seperti helm.
2. Kalung mutiara
Seperti yang digambarkan dalam salah satu sekuens film The Iron Lady, Margaret yang diperankan oleh Meryl Streep tidak pernah lupa memakai kalung mutiara dalam berbagai kesempatan. Dalam film ini, ia digambarkan tak pernah ingin mengenakan kalung lain selain kalung mutiara. Bahkan bisa dikatakan bahwa kalung mutiara ini menjadi benda kesayangannya.
Baginya, perhiasan mutiara berupa kalung dan anting merupakan sebuah lambang tradisionalisme. Seiring perubahan jaman, tren, dan jabatan, ia sadar tak akan bisa menggunakan benda tradisional sembarangan, seperti baju hangat rajut. Maka, perhiasan mutiara yang sudah digunakannya sejak tahun 1950-an itu menjadi penanda bahwa ia adalah sosok perempuan sederhana dan tradisional, namun tetap terlihat elegan. Kalung mutiara tersebut juga menjadi sebuah pertanda perempuan dengan gaya klasik dan elegan tanpa terlihat terlalu berkilau seperti halnya jika memakai berlian.
3. Busana biru
Kesan tegas dan bijaksana terlihat jelas melalui gaya busananya. Ibu dari dua anak ini sangat menyukai model busana 2-3 piece. Biasanya ia mengenakan blus yang dilapisi dengan blazer, dan dipasangkan dengan rok warna senada. Selain itu, ia juga gemar memakai busana dengan kardigan formal dan rok warna senada. Gaya konservatif itu membuat kesan busana yang lebih klasik namun tetap elegan dan kuat.
Margaret sering bermain aman dalam memilih warna. Hal ini terlihat saat hari pertamanya menjadi perdana menteri, ia bahkan memakai busana berwarna biru dari atas sampai bawah, dengan blus polkadot biru-putih, blazer, dan rok lipit berwarna biru polos. Warna biru adalah warna kesukaannya sehingga ia sering menggunakan busana berwarna ini.
4. Blus pussybow
Jika ia menggambarkan sisi keras dari dirinya melalui rambut dan setelan blazer-nya, Margaret juga berusaha menampilkan sisi feminin dan bijaksana dari dirinya melalui blus pussy bow (blus dengan ikatan pita di dada). Pita ini berguna untuk melembutkan penampilannya, sekaligus menambahkan elemen fashion secara praktis dalam busananya. Pra penasihat fashion Margaret juga menyarankannya untuk menampilkan juga sisi perempuan cerdas dengan mengurangi penggunaan celana panjang.
5. Tas dan sarung tangan
Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di Inggris (saat itu), Margaret sebenarnya tak perlu memegang apa pun di tangannya, termasuk tas tangan. Kenyataannya, Margaret tampak selalu memegang tas tangan kemana pun ia pergi. Mungkin terlihat seperti membawa tas kosong saja, namun bagi Margaret, tas ini menjadi lambang bahwa ia memegang kendali diri dalam mengatur kehidupannya sendiri. Tak ada yang tahu apa sebenarnya isi dari tangan tangan miliknya itu. Tas Asprey yang sudah digunakannya selama 30 tahun itu terjual dengan harga Rp 371,7 juta di rumah lelang Christie pada tahun 2011 lalu.
Tas tangan berbentuk kotak dan berwarna hitam itu selalu dikenakannya bersama sarung tangan berwarna putih. Ia selalu mengenakan sarung tangan dalam berbagai kesempatan, bahkan ketika mengenakan evening wear di tahun '80-an. Sarung tangan juga menjadikan gaya Margaret selalu terlihat anggun.
Sumber: Guardian
Editor :
Dini