KOMPAS.com - Pameran kerajinan Inacraft memasuki hari keempat pada Sabtu (27/4/2013) ini. Dipastikan, pengunjung yang datang ke area Jakarta Convention Center akan semakin melimpah pada akhir pekan. Tidak mengherankan, pengunjung pasti tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk menemukan berbagai produk yang unik dan kreatif.
Sebagian di antara produk yang ditawarkan di sana adalah bentuk inovasi dari barang yang sudah ada, atau dari sampah tak berguna menjadi sesuatu yang bernilai jual. Ada yang mengolah kaca dengan menghiasnya penuh warna, dengan tambahan lukisan di sekelilingnya. Ada juga pemanfaatan kawat besi dan seng untuk menjadi produk hiasan, souvenir, dan tempat lilin.
Untuk Anda yang senang menghias atau mendekorasi rumah, pasti penasaran dengan pernak-pernik kreatif di Inacraft ke-15 tahun ini. Berikut lima contoh produk inovatif dari ribuan produk yang dipamerkan.
1. Ivena Bali. Produk olahan dari kawat besi dan seng menjadi hiasan meja, souvenir, dan tempat lilin. Gusti Ngurah Yudha, asal Bali, membuat beberapa desain produk yang berbentuk ayam, kucing, atau bebek dari kawat besi. Ada yang hitam, ada juga yang dicat putih. Lalu ada seng, yang dibuat untuk tempat lilin dan hiasan lampu dinding. Menurut Yudha, produknya sudah mendapatkan pemesan dari luar negeri seperti Jepang, Amerika, dan Eropa. Harganya tergantung ukuran, ada yang Rp 50.000 sampai Rp 200.000.
2. Bohusami Souvenir Shop. Jopie Waworuntu, dari Manado, membuat mainan kapal dari kayu eboni menjadi lebih menarik dengan cengkeh. Kapal kayuh, dengan tiga atau empat layar itu pun menjadi berbeda. Menurut Jopie, cengkeh yang digunakan adalah cengkeh pilihan yang ada mahkotanya. Bubuk cengkeh juga digunakan untuk hiasan layar kapal. Harganya berkisar dari yang kecil Rp 125.000 sampai yang besar senilai Rp 1 juta.
3. Glass Decorative Hess Qiva. Gelas atau toples kaca biasanya berwarna polos, tapi ketika diolah sedemikan rupa, diberi warna, lalu dihias dengan kaligrafi atau gambar-gambar tertentu, ternyata menjadi lebih menarik. Bisa menjadi souvenir atau hiasan meja di rumah. Harga kerajinan dari Bandung ini pun sangat terjangkau, dari Rp 50.000 sampai Rp 300 ribuan, tergantung bentuk dan ukuran.
4. Maharani Embroidery. Stan ini mengusung berbagai produk yang dibordir cantik. Dari tempat tisu, tempat lampu, hingga sandal. Semuanya tampil indah, dan tak heran kalau stan ini tak pernah sepi dari pengunjung. Harganya juga tidak mahal, sandal bisa didapatkan dengan harga Rp 50.000, atau tempat lampu dengan harga Rp 125.000 atau Rp 250.000.
5. Light Ball. Label ini menawarkan olahan benang yang dibentuk menjadi bola-bola berlampu warna-warni. Ada yang merah, kuning, hijau, biru, dan merah jambu, yang bila dirangkai 20 atau sampai 100 buah menjadi hiasan langit-langit rumah atau dinding menjadi lebih semarak. Harganya tergantung jumlah bola-bola berlampu. Ada yang 20 buah seharga Rp 110.000, atau 90 buah senilai Rp 400.000
Pameran kerajinan Indonesia terbesar yang digelar rutin sejak 1999 ini diikuti sekitar 1.600 perusahaan kerajinan, yang menempati 1.218 stan. Mengambil tema Sentral from Smart Village to Global Market, Inacraft yang digelar 24-28 April 2013 ini dirancang untuk memfasilitasi produk kerajinan Indonesia naik ke level internasional. Selain pameran kerajinan Indonesia, acara ini juga diramaikan dengan Inacraft Award, dan gelaran seminar industri kerajinan yang inovatif.
Editor :
Dini