KOMPAS.com - Penggunaan sabut spons sudah jadi kebutuhan tetap untuk urusan cuci-mencuci. Tetapi tahukah Anda, spons kuning yang berbentuk halus itu justru hanya ditujukan untuk menyerap air dan busa?
Ternyata cara yang kita ketahui selama ini dalam penggunaan sabut spons masih salah. Menurut Yunadi Aulia Desmawan, Brand Manager Scotch-Brite, selama ini masih banyak perempuan yang keliru saat menggunakan sabut spons untuk mencuci peralatan dapur mereka. Pasalnya, mereka selalu menggunakan bagian spons yang halus untuk mencuci alat dapur dan makan, padahal seharusnya bagian yang kasar lah yang harus digunakan.
"Makanya banyak ibu rumah tangga yang sering komplain ke kami, karena penggunaan sabut spons mereka tidak tahan lama. Setelah kami lakukan survei dan penelitian, ternyata cara pemakaian yang salahlah yang menyebabkan sabut spons mereka cepat rusak dan habis," ujarnya kepada Kompas Female, Kamis (18/4/2013) kemarin.
Seperti ditegaskan Aulia, bagian spons yang kasar seharusnya digunakan untuk mencuci. Sedangkan bagian yang halus hanya untuk menyerap air dan memperbanyak busa.
Sabut spons biru Scotch-Brite memang digunakan untuk membersihkan peralatan memasak dan makan antilengket, dan tidak akan menyebabkan goresan. Aulia menambahkan, agar sabut spons dapat terjaga keawetannya, jangan biarkan penggunaannya direndam pada air cucian. Merendam sabut spons di air akan menyebabkan kerusakan yang lebih cepat.
"Selain rusaknya cepat, lebih bahaya lagi akan banyak bakteri yang masuk ke dalam sabut spons. Banyak ibu rumah tangga yang lupa, setelah mencuci alat makan dan dapur, mereka diamkan sabut spons di dalam air rendaman dan tidak mengangkatnya. Hal itulah yang akan membuat mereka cepat rusak," imbuhnya.
Pemakaian sabut spons yang normal umumnya dua hingga tiga bulan, lebih dari itu sebaiknya diganti.
Editor :
Dini