KOMPAS.com - Posisi menyusui yang salah serta gaya minum bayi yang terburu-buru bisa menyebabkan bayi menghisap banyak angin sehingga perutnya kembung atau awam biasa menyebutnya masuk angin.
Menurut dr.S.Djokomuljanto, Sp.A, pada bayi yang mendapat ASI perut kembung bisa disebabkan aerofagia akibat cara menghisap puting yang salah, kurang bersendawa, menangis, teknik menyusui yang salah, serta pengumpulan udara di saluran cerna.
Kembung pada perut bayi bisa menyebabkan bayi rewel. Kondisi ini juga bisa menyebabkan bayi menjadi kolik.
"Untuk mencegahnya tentu harus diperbaiki teknik dan cara menyusui. Sebaiknya ibu tidak menyusui sambil tiduran tetapi duduk," kata Djokomuljanto, dalam acara media workshop Anak Sehat Cara Herbal Bersama Antangin Junior di Jakarta (24/4/13).
Sementara itu pada bayi dengan gangguan perut atau kolik sebaiknya dicari tahu penyebebabnya baru diberi pengobatan yang sesuai.
Kumpulan gejala masuk angin sendiri menurut Djoko merupakan tanda adanya infeksi virus. Jika disebabkan oleh virus yang ringan penyakit akan sembuh sendiri dengan banyak beristirahat.
"Tunggu sampai tiga hari sebelum memeriksakan ke dokter. Tetapi jika ada tanda kegawatan seperti kejang, muntah, atau diare, segera bawa ke dokter," katanya.