Kompas.com- Sepak terjang virus dengue yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti semakin mengkhawatirkan. Di seluruh dunia, sekitar 390 juta orang tiap tahunnya terinfeksi virus ini. Jumlah tersebut tiga kali lipat lebih banyak daripada estimasi organisasi kesehatan dunia (WHo).
Dengue berasal dari bahasa Swahili, ki denga pepo, atau serangan tiba-tiba berupa kejang yang disebabkan roh jahat. Dalam bahasa Spanyol kemudian disebut dengue.
Gejala utama demam dengue antara lain sakit kepala, nyeri pada persendian, demam tinggi, serta rasa mual. Para ahli juga menyebutnya sebagai "breakbone fever" karena rasa nyeri hebat yang ditimbulkan dari infeksi ini.
Sampai saat ini belum ada obat spesifik atau vaksin untuk menangani demam dengue. Pada dasarnya, infeksi virus dengue merupakan self limiting infection disease yang akan berakhir 2-7 hari. Lantaran tidak ada obatnya, penanganan pasien dengan memberikan cairan cukup guna mengurangi rasa haus dan dehidrasi.
Para peneliti dari Universitas Oxford dan the Wellcome Trust baru-baru ini mempresentasikan hasil temuan mereka akan peningkatan penyebaran virus dengue di dunia. Disebugkan bahwa terdapat 96 juta kasus demam dengua berat dan diperkirakan 300 juta kasus yang tingkatannya sedang atau tidak menimbulkan gejala.
Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibanding estimasi WHO terhadap seluruh penyakit infeksi yang hanya 50-100 juta setiap tahunnya.
Yang harus diwaspadai adalah dengue adalah penyakit yang menyerang lebih dari sekali. Seseorang yang awalnya terinfeksi dalam skala ringan berpotensi mengalami episode lebih parah jika digigit nyamuk Aedes aegypti lagi.
"Pasien yang tidak merasakan gejala akan menjadi beban penyakit di masa depan," kata Jeremy Farrar, direktur Oxford University unit penelitian penyakit tropis.
Demam dengue pada dasarnya adalah penyakit perkotaan karena lebih sering menyerang di daerah perumahan yang padat. Perubahan iklim juga berpengaruh pada perubahan habitat nyamuk.
Derasnya mobilisasi penduduk dari satu tempat ke tempat lain juga memicu penyebaran penyakit. Saat ini demam dengue juga ditemukan di wilayah Selatan Eropa dan wilayah selatan Amerika Serikat.
Para ahli menyebutkan sekitar 70 persen kasus demam dengue berat terdapat di Asia. Di India saja jumlah kasusnya sekitar 34 persen dari total kasus secara global.