KOMPAS.com — Jumlah kasus baru dan korban meninggal akibat penularan virus Avian influenza H7N9 di China terus bertambah. Hingga Selasa (16/4/2013), Pemerintah China melaporkan adanya 14 kasus baru dengan bertambahnya dua kasus kematian lagi di Shanghai.
Komisi Nasional Perencanaan Kesehatan dan Keluarga China seperti dilansir Xinhua mengatakan, total kasus penularan virus H7N9 hingga saat ini yang dilaporkan adalah 77 kasus. Sebanyak 16 di antaranya berujung kematian.
Di Shanghai, total kasusnya mencapai 30 kasus, 11 di antaranya berujung kematian. Sebanyak 20 kasus, termasuk dua kematian, dilaporkan di Provinsi Jiangsu. Sedangkan di Provinsi Zhejiang dilaporkan terjadi 21 kasus, termasuk dua kasus kematian. Di Anhui dilaporkan tiga kasus, dengan satu kematian. Satu kasus dilaporkan di Beijing dan dua kasus dilaporkan di Provinsi Henan.
Bulan lalu, Pemerintah China secara resmi mengonfirmasi bahwa kejadian virus H7N9 dapat menginfeksi manusia. Komisi mengatakan, orang-orang terdekat korban telah diperiksa dan ternyata mereka tidak memiliki gejala dari infeksi virus.
Menurut komisi, Pemerintah China telah mengonfirmasi kasus H7N9 terisolasi dan tidak ada tanda adanya transmisi virus dari manusia ke manusia.
Menurut tim inspeksi bersama yang dibuat oleh komisi beserta WHO, manusia dapat terinfeksi jika melakukan kontak dengan virus dari unggas yang terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi. Kasus H7N9 dapat terus meningkat hingga sumber polusi sudah berada di bawah kontrol yang efektif.