KOMPAS.com - Setiap orang sekarang ini pasti memiliki busana batik. Begitu juga artis Miranty Dewi. Model yang juga penulis buku Aku Jalak bukan Jablay ini bahkan mengaku tiada hari tanpa batik.
"Kalau orang cuma hari Jumat berbatik, saya dari Senin sampai hari Minggu selalu memakai batik," ungkapnya, saat ditemui di Kemang Fashion Week, Lippo Mall Kemang, Jakarta, Sabtu (13/4/2013) lalu.
Miranty punya alasan pribadi memilih batik sebagai busana favoritnya. Ia mengaku awalnya memilih batik karena faktor ekonomi. Tapi kemudian dia melihat banyak sekali hal positif lainnya.
"Awalnya saya melihat batik karena harganya terjangkau. Kemudian waktu saya jalan ke Solo dan melihat perajin batik, saya makin suka," ujarnya.
Saat perjalanan ke Solo itu, Miranty melihat proses pembuatan batik yang sulit serta banyaknya jenis motif batik yang tersedia. Dari situ dia percaya bahwa batik bisa jadi busana yang akan ia gunakan saat tampil di program televisi atau pun di atas panggung.
"Batik itu ternyata punya banyak warna dan motif, dari bunga atau binatang, warnanya juga macam-macam," ungkapnya antusias.
Pemanfaatan batik menjadi tidak monoton asalkan dibikin dengan kreatif, seperti ditambahi brokat atau dikombinasi dengan aksesori.
"Dengan memakai batik, saya juga percaya sekaligus bisa mengangkat citra atau perajin batik di mata masyarakat," ungkapnya.
Kecintaan pada batik juga membuat Miranty kerap memakai batik baik di acara resmi maupun sekadar kumpul bersama teman-temannya. Kata dia, justru ada kebanggaan tersendiri saat memakai busana batik.
Di luar itu semua, penyanyi yang sedang naik daun ini melihat adanya peluang bisnis yang menjanjikan dari batik. Bahkan, batik mulai dilirik oleh pasar internasional.
Editor :
Dini