KOMPAS.com - Meskipun berprofesi sebagai perancang busana, tidak semua desainer menampilkan dirinya seperti seorang model yang penuh gaya. Seringkali, mereka justru malu-malu untuk tampil di depan umum. Atau, mengenakan pakaian yang serba minimalis. Itulah yang terjadi pada Marc Jacobs, sampai akhirnya ia melakukan makeover habis-habisan terhadap penampilannya.
Untuk memeringati ulangtahun Marc yang ke-50, 9 April 2013 lalu, beberapa majalah fashion mencoba menyimak kembali penampilan desainer asal New York itu beberapa tahun silam. Yang jelas, sampai tahun 2005, Marc masih dikenal sebagai desainer bertubuh tambun, berwajah tembem dengan hidung besar, rambut awut-awutan, dan kacamata frame lebar dan tebal. Pakaiannya serba longgar, seperti celana baggy, dan kemeja lengan panjang yang ditutup sweater. Ia lebih tampak seperti kutubuku daripada desainer fashion.
Marc mengatakan kalau dirinya waktu itu tidak peduli pada penampilan. "Siapa peduli? Saya menghabiskan waktu di studio lebih dari 16 jam sehari, dan tak ada satupun yang melihat saya," ujar pria yang mengawali kariernya pada tahun '90-an sebagai perancang untuk label sportswear Perry Ellis ini.
Namun, setahun kemudian Marc memutuskan untuk mengubah gaya hidupnya. Sebelum itu, Marc mengaku hanya mengonsumsi junk food. "Duapuluh persen dari tubuhku mengandung lemak," celetuknya.
Ia memutuskan mengubah gaya hidupnya dengan mengikuti saran ahli gizi, yang menganjurkan ia untuk tidak mengonsumsi kafein, gula, tepung, dan produk olahan susu, serta harus berolahraga setiap hari.
Anjuran itu ia ikuti dengan rutin berlatih ke pusat kebugaran, dan mengatur pola makan. Ini awal Marc memulai membentuk tubuhnya. Ketika lemak tubuhnya menurun dari 20 persen ke lima persen lalu sedikit berotot, desainer ini kontan sumringah. Usahanya tidak sia-sia.
Pada tahun 2009, dengan tingkat kepercayaan diri yang mulai tumbuh Marc mulai memakai pakaian ketat dan pas di tubuh untuk menonjolkan bentuk tubuhnya yang atletis. Ketika mulai menarik banyak perhatian pria di sekitarnya, dia lalu makin percaya diri. "Sekarang justru sulit membuat saya terus memakai baju," ujarnya berseloroh.
Marc mengaku sangat bahagia justru di usianya yang kepala lima. Dengan tubuh ideal yang dimilikinya sekarang, dia berhasil membuat iri banyak pria lain dan tentunya juga membuat sejumlah wanita patah hati di saat yang sama.
Sumber: The Daily Mail
Editor :
Dini