KOMPAS.com - Ketika pimpinan Anda yang dicintai seluruh warga perusahaan pensiun atau mengundurkan diri, Anda pasti merasa sedih. Apalagi kalau kemudian penggantinya tidak sehebat pimpinan terdahulu. Terutama, karena si pengganti ini menerapkan kepemimpinan yang berbeda dari pimpinan yang lama. Anda merasa zona nyaman Anda terusik karena ada peraturan-peraturan baru.
Perlu Anda ketahui, kepemimpinan bisa didefinisikan dalam banyak cara yang berbeda. Sebab, setiap orang pasti memiliki pandangan dan nilai-nilai kepemimpinan sendiri. Yang tidak bisa ditolerir adalah jika seorang pemimpin melakukan hal-hal yang bisa mematikan perusahaan, yaitu seperti ini:
Terpaku pada masa lalu. Karena menyadari metode yang kita lakukan di masa lalu ternyata berhasil, kita terus berpegang pada metode tersebut untuk mengatasi masalah-masalah yang baru. Bahkan banyak pemimpin visioner yang terjebak untuk mencoba menghidupkan kembali kesuksesan di masa lalu. Mungkin Anda memang masih bisa menerapkan metode tersebut, namun Anda tidak akan mencapai metode yang lebih baik. Jangan biarkan Anda terjebak dalam kekuatan masa lalu. Coba raih kemenangan yang lebih hari ini.
Bersikukuh pada prinsip-prinsip kepemimpinan kita sendiri. Sebagai pemimpin, kita sering lupa bahwa dunia ini tidak berputar di sekitar sistem keyakinan kita. Tanpa sadar kita telah mengembangkan mindset yang arogan ketika kita mengatakan, "Ini memang caraku bekerja, kalau tidak begini pasti salah". Mindset seperti ini bisa menghancurkan organisasi Anda, dan membunuh kemampuan Anda untuk meraih dukungan dari orang lain.
Menggunakan orang lain untuk membangun visi Anda. Inilah perbedaan utama antara menjadi pemimpin dan menjadi pengatur. Hal itu terlihat dari cara Anda memandang orang atau karyawan yang bekerja untuk perusahaan Anda. Sebagai pemimpin, seharusnya Anda menggunakan visi Anda untuk membangun orang lain. Sebab, Anda ingin memberikan lebih banyak untuk orang lain, ketimbang mendapatkan lebih banyak dari orang lain. Bangunlah budaya melayani di dalam diri Anda. Hiduplah untuk memberdayakan orang lain, bukan mengontrol mereka.
Mengabaikan hal-hal yang kecil. Kesuksesan tidak harus dalam bentuk yang besar, misalnya karena perusahaan meraih penghargaan tertentu atau mencetak penjualan terbesar tahun ini. Anda juga perlu merayakan setiap kemenangan atau prestasi yang diraih karyawan. Mungkin karena si A telah berhasil menaklukkan sistem baru yang diterapkan di kantor. Pelajari bahwa kemenangan kecil sama pentingnya dengan kemenangan yang besar. Yang terutama, jangan hanya merayakan kemenangan Anda pribadi. Orang-orang yang Anda pimpin pasti juga memiliki kemenangan pribadi yang sangat berarti buatnya.
Kehilangan passion. Passion adalah energi yang membuat Anda tetap berkarya. Ketika Anda melalui masa-masa yang sulit, passion akan memberikan dorongan atau semangat yang Anda butuhkan. Kalau Anda mulai kehilangan passion, Anda pasti akan menjadi seperti mobil yang kehabisan bensin. Kalau sudah mogok begini, upaya besar apa pun yang Anda lakukan pasti akan sulit berhasil.
Editor :
Dini