KOMPAS.com - Peneliti menunjukkan, kecukupan zat gizi mikro (mikronutrien) selama masa kehamilan dapat berefek pada proses tumbuh kembang anak.
Salah satu zat mikro yang sangat dibutuhkan selama kehamilan adalah yodium. Riset terbaru yang dipublikasikan jurnal Clinical Endocrinology & Metabolism menyatakan, asupan yodium yang cukup selama kehamilan dapat mendukung kemampuan anak dalam membaca dan mengeja huruf.
Namun kekurangan yodium dan unsur kimia lain, kata penelitian tersebut, tidak berefek pada kemampuan anak dalam bidang matematika. Hal ini mengindikasikan, kekurangan nutrisi memiliki dampak besar pada perkembangan jalur auditori dan cara kerja memori pendengaran.
Zat yodium alami dapat ditemukan pada berbagai makanan, antara lain es krim, rumput laut, dan strowberi. Makanan lain yang kaya yodium adalah keju, ikan salmon, jeruk, apel, anggur, daging sapi, dan kambing.
"Efek kekurangan yodium akan terasa sampai 4 tahun setelah kelahiran bayi. Walaupun tidak dialami saat usia anak, kecukupannya tidak menggantikan minimnya asupan yodium saat masih dalam kandungan," kata peneliti Dr Kristen Hynes.
Studi ini mengkaji hasil tes membaca 228 anak, yang orangtuanya memeriksakan ke diri selama hamil ke klinik antenatal The Royal Hobart Hospital's selama 1999-2001. Pada masa ini anak yang lahir umumnya mengalami kekurangan yodium.
Hasil studi menunjukkan ketidakcukupan iodium berhubungan dengan buruknya skor mengeja anak. Anak yang menjadi partisipan umumnya berusia 9 tahun. Hasil studi yang dilakukan para ahli di University of Tasmania ini juga menunjukkan, tak ada pengaruh kekurangan yodium terhadap kemampuan matematika anak.
Uodium yang terserap dari makanan berperan besar dalam perkembangan otak. Kekurangan sedikit yodium bisa berefek besar pada perkembangan otak janin. "Kekurangan dan efek buruk yang diderita otak dan saraf karena kekurangan yodium bisa dicegah. Karena itu, kami menyarankan ibu hamil mengkonsumsi nutrisi tambahan kaya yodium untuk menjamin kecukupan nutrisi," kata Heynes.