KOMPAS.com - Jatuh cinta dengan pria yang sudah menikah adalah hal yang paling rumit. Tapi, bagaimana jika salah seorang sahabat Anda mengalaminya dan meminta saran Anda? Nah loh?
Sebagai manusia biasa siapa yang kuasa menolak cinta, yang datang tak terduga. Akan tetapi, jatuh cinta dengan pria yang sudah menikah bukan suatu hal yang baik untuk dipertahankan. Tak semudah diucapkan memang, apalagi jika sudah telanjur cinta. Susah melepaskannya.
Caroline Brealey, konsultan untuk hubungan percintaan dan pendiri Mutual Attraction menganjurkan, jika sahabat Anda jatuh cinta dengan pria yang sudah menikah, sebaiknya sarankan untuk tidak meneruskannya.
"Kedengarannya gampang untuk tidak jatuh hati pada pria yang sudah menikah. Kita memang tidak bisa mengontrol hati tapi bisa mengontrol aksi atau tindakan kita," ujarnya.
Menurut Caroline, hubungan yang berawal dari selingkuh kecil kemungkinannya berlanjut. Si pria biasanya akan balik ke istrinya lagi dan tidak memberi akhir yang baik. Bagaimana kalau suatu saat seorang sahabat datang pada Anda dan bilang ia telah jatuh cinta dengan pria menikah?
Ini adalah situasi yang tak kalah rumitnya. Pendapat Anda menentukan nasib sahabat dan sekaligus juga menentukan persahabatan Anda ke depannya.
Bagaimana bereaksi ?
Ketika pertama kali mendengar sahabat Anda bilang bahwa pria yang membuatnya jatuh hati, "telah menikah", jangan syok. Cobalah tetap tenang dan dengarkan dia menceritakan semua perasaannya. Bisa saja langsung tidak sepakat, tapi itu jelas akan membuat dia merasa Anda tidak memihaknya dan berlalu pergi. Atau, bisa saja Anda dengan lantang teriak-teriak bahwa seharusnya sahabat Anda tahu bahwa itu salah dan tidak perlu dibahas lagi, hasilnya jelas tidak akan baik. Jangan ditantang, diikuti arusnya.
Anda mungkin menyayangi sahabat Anda dan menyayangkan karena akhirnya dia jatuh hati pada pria yang salah dan itu berakibat buruk. Pilihannya pasti akan menyakitkan bagi istri dan anak-anak si pria itu. Tapi, loyalitas Anda dalam berteman juga penting. Jadi, dengan bereaksi tenang maka cukup menenangkan situasi.
Pilihan berikutnya ada dua, mendukungnya untuk meneruskan hubungan atau tidak.
Sebagai teman yang baik Anda diharapkan untuk mendukung, tapi Anda sendiri juga tidak mau membuat sahabat di kemudian hari sakit hati dan kecewa. Maka, berilah saran yang jujur dan bilang Anda akan selalu ada buat dia.
Bagaimana dengan anak-anaknya?
Lebih jauh cobalah beri argumen tentang bagaimana perasaan si istri dan anak-anak dari si pria. sekiranya mereka yang tidak tahu apa-apa dan disakiti. Tapi, sahabat Anda akan punya banyak alasan juga untuk bertahan, seperti janji si pria akan meninggalkan keluarganya tapi tidak bisa karena si istri lagi sakit dan sebagainya. Akan selalu ada alasan untuk bertahan, kalau seorang sudah jatuh cinta.
Namun, sebagian besar akan berakhir dengan kembalinya si pria ke keluarganya. Sebelum itu terjadi pada sahabat Anda, sebaiknya tetap bersikukuh menganjurkannya untuk realistis. Percakapan ini akan menguras energi yang mengundang kesal, marah, dan mungkin berakhir Anda memeluknya erat.
Bagaimana kalau saran Anda diabaikan?
Bagian akhirnya bisa jadi yang terburuk. Usaha Anda sia-sia, dan dia terus kukuh meneruskan hubungannya. Tetaplah meyakinkan dia bahwa apapun yang terjadi, Anda adalah sahabat yang mendukung pilihannya dan tidak mau dia terluka.
Anda bisa memintanya berhenti dan mencari pria lain. Waktu akan membuktikannya, dan Anda mungkin bersiap juga dengan tangan terbuka, kalau dia akan membutuhkan pelukan untuk menenangkannya.
Sumber: Sofeminine
Editor :
Inggried Dwi Wedhaswary