KOMPAS.com - Tak cuma kebaya pengantin atau gaun pengantin ala Barat saja yang memikat hati calon pengantin. Gaun pengantin bertema oriental kini juga sedang banyak digemari. Detail busananya yang simpel dan seksi ternyata jadi nilai tambah tersendiri.
Untuk memperkenalkan keindahan cheongsam dan memberi lebih banyak pilihan gaun pengantin oriental, desainer Tina Andrean menggelar fashion show bertajuk "The Emperor" di Grand Ballroom Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Jumat (3/5/2013) lalu.
"Tema ini terinspirasi dari sejarah cheongsam di zaman dinasti Kerajaan China tahun 1920-an. Selain itu, saya juga ingin memperkenalkan bahwa cheongsam jika dimodifikasi bisa jadi tampil lebih indah untuk busana pengantin," jelas Tina, saat konferensi pers.
Lebih lanjut, Tina mengungkapkan bahwa ia juga ingin menunjukkan kepada generasi muda bahwa pakaian tradisional China ini juga bisa dipakai anak muda dengan beberapa penyesuaian, seperti halnya kebaya modern.
Dalam fashion show-nya ini, Tina membagi rancangannya dalam lima tema yang berbeda, yaitu Nightfall, Intimate Contemporary, Fabulous Touch, Splendid Oriental, Purely Allure, dan The Empress.
Di sesi pertama, Nightfall, ia memperlihatkan enam gaun malam yang terinspirasi dari cheongsam. Ia memodifikasi bagian bawah cheongsam-nya menyerupai gaun mermaid, dan tube dress. Selain itu ia juga menghadirkan gaun cheongsam yang sleeveless (tanpa lengan) dan dengan gaya one shoulder. Untuk mempercantik gaunnya, Tina melengkapinya dengan lace, ruffle dari kain tulle, korsase mawar, serta swarovski belt.
Beda dengan sesi sebelumnya, kelima sesi selanjutnya menghadirkan enam kreasi gaun pengantin oriental dalam bentuk ball gown dengan tambahan kerah cheongsam. Gaun-gaun pengantin dengan siluet membentuk tubuh dan rok A-line ini juga dimodifikasi dengan gaya backless, one shoulder, dan rok ruffle. "Semua gaun ini dibuat dengan model A-line dan ball gown, tujuannya untuk mempermudah para pengantin untuk bergerak," jelasnya.
Untuk koleksi gaun pengantinnya tahun ini, Tina banyak bermain dengan bentuk dan modifikasi neckline. Misalnya, gaun dengan model heart shape tube, gaun asimetris semi A-line, gaun strapless, gaun pengantin tube dengan bolero cheongsam, serta gaun off shoulder juga dihadirkan. Kerah cheongsam-nya sendiri ada yang dibuat terpisah dengan gaunnya, sehingga bisa dilepaskan. Jika kerah dipasang akan menghasilkan gaun dengan sentuhan oriental, sedangkan jika dilepas maka akan menjadi gaun bergaya western.
Sebagai penutupnya, sebuah gaun pengantin yang terbuat dari bahan jacquard berwarna emas dengan model serupa kimono terlihat unik. Gaun pengantin ini mirip seperti gaun pengantin ala kerajaan yang mewah, terutama karena tambahan motif embroidery burung hong di gaunnya.
Bahan-bahan yang digunakan untuk menghasilkan gaun pengantin ini antara lain, satin, tulle, taffeta, lace organza, dan jacquard.
Gaun-gaun pengantin ini tidak dihadirkan hanya dalam warna putih, tapi juga dalam beragam warna mencolok seperti pink, peach, merah, dan emas. Ia menambahkan, bahwa warna merah dan sentuhan warna emas merupakan warna "wajib" dalam upacara pernikahan di China. Warna merah melambangkan kebahagiaan, dan warna emas melambangkan kemakmuran.
FOTO-FOTO: KOMPAS IMAGES /KRISTIANTO PURNOMO
Editor :
Dini