KOMPAS.com - Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan terus meningkat. Seiring tingkat ekonomi yang terus membaik, kemampuan masyarakat untuk belanja kesehatan juga turut meningkat.
Berbagai upaya preventif terus dilaksanakan masyarakat untuk menjaga kesehatannya. Salah satunya adalah dengan rutin memeriksa kondisi kesehatan di laboratorium klinik.
Kecenderungan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk rutin memeriksakan kondisi kesehatan di laboratorium diakui oleh Presiden Direktur PT Prodia Widyahusada Dewi Muliaty. Dewi mengatakan, setidaknya kini ada sekitar 2 juta pasien setiap tahunnya yang rutin melakukan pemeriksaan di laboratorium kliniknya.
Dari sekian banyak pemeriksaan yang dilakukan, pemeriksaan kolesterol dan gula darah paling diminati. Menurutnya, ada sekitar 50 persen dari total pasien Prodia yang melaksanakan tes kolesterol dan gula darah secara rutin. Hal ini, kata Dewi, berhubungan dengan kecenderungan gaya hidup di masyarakat yang terus berubah.
Padatnya aktivitas menyebabkan masyarakat tidak terlalu memperhatikan asupan makanan dan kondisi fisiknya. Akibatnya, berbagai penyakit degeneratif, seperti diabetes dan gagal jantung menjadi ancaman serius dan dapat mengintai sejak usia muda.
"Berkenaan dengan kondisi ini, kami selalu mengkampanyekan upaya preventif dengan rajin cek kesehatan. Kita menyampaikan juga lewat seminar awam," kata Dewi pada perayaan 40 tahun Prodia di Jakarta, Selasa (7/5/2013) .
Dewi menambahkan, setelah selama 40 tahun berdiri, Prodia ingin meneruskan tradisi dan menjadi trendsetter berbagai pemeriksaan kesehatan di Indonesia. Dengan mengembangkan metode diagnosis molekuler, Prodia ingin menjadi laboratorium rujukan yang bisa dipercaya berbagai rumah sakit yang ada di Indonesia. "Tentu karena kita punya kualitas dan pengalaman selama 40 tahun," ujarnya.
Untuk tetap memegang posisi tersebut, Prodia juga rutin melaksanakan berbagai penelitian. "Kita selalu berlandaskan pada perkembangan pengetahuan. Kalau tidak, kita ketinggalan," ujar Dewi.