KOMPAS.com - "Saya (31) ibu rumah tangga dari seorang anak. Sejak menikah, setiap kali berhubungan badan dengan suami, saya selalu kesakitan. Sewaktu pasang spiral, menurut dokter kandungan yang menangani, baru ketahuan kalau liang sanggama saya tergolong pendek, cuma sekitar 4 cm. Padahal wanita Indonesia, katanya, rata-rata 7 cm. Apa benar karena liang sanggama yang pendek itu hubungan suami istri jadi terasa sangat menyakitkan buat saya?
Selain itu, vagina saya sering terasa gatal hebat, padahal saya rajin cebok dan ganti celana dalam. Yang saya heran, biasanya kan gatal dibarengi dengan keputihan, tapi saya tidak mengalami keputihan tuh, Dok. Saking gatalnya saya sering tidak tahan untuk tidak menggaruknya sampai lecet dan terasa perih. Bahkan, saya sampai malu bila rasa gatal itu menyerang selagi ada tamu atau ketika saya sedang berjalan di depan umum. Penyakit apa ya, Dok, yang saya derita ini dan bagaimana mengatasinya? Mohon jawaban Dokter dan terima kasih banyak sebelumnya." (Nur, Bogor)
Anak Anda lahir normal atau operasi sesar? Bila normal, kemungkinan vagina pendek kecil sekali. Vagina itu sangat elastis karena bayi dengan berat normal dapat melaluinya tanpa hambatan berarti. Coba konsultasi dengan dokter kandungan lain untuk menilai kondisi vagina Ibu.
Nyeri saat sanggama (dispareuni) dapat disebabkan oleh banyak faktor, dari faktor kejiwaan (misal, ketakutan atau keengganan untuk melakukan hubungan intim) hingga abnormalitas bentuk vagina (misal, ada sekat atau daging tumbuh). Semua faktor tersebut harus disingkirkan sebelum menyatakan adanya dispareuni.
Rasa gatal di vagina tanpa mengeluarkan cairan dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau iritasi sesuatu. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan biakan kuman dari vagina. Hindari pula pakaian dalam yang dapat menimbulkan reaksi alergi. Pakaian dalam yang terbuat dari katun lebih jarang menimbulkan reaksi alergi atau iritasi.
Air mandi atau air pembilas pascabuang air kecil maupun buang air besar bila mengandung logam berlebih juga dapat menimbulkan iritasi dan rasa gatal di daerah kemaluan. Bila Ibu ragu dengan kebersihan air tersebut, jangan digunakan. Untuk sementara dapat dibersihkan dengan tisu basah yang diformulasikan khusus untuk bayi. Terima kasih atas pertanyaannya.
(Tabloid Nakita/Dr Judi Januadi Endjun, SpOG, dari RSPAD Gatot Subroto, Jakarta)
Editor :
Dini