KOMPAS.com - Membiarkan anak bermain di luar ruangan ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Selain memberi kesempatan pada anak untuk lebih banyak bergerak bebas, beraktivitas di luar rumah juga menghindarkan anak dari risiko miopia atau rabun jauh.
Dua studi baru memperkuat bukti bahwa menghabiskan waktu di luar rumah dapat mencegah dan mengurangi rabun jauh pada anak-anak. Kedua studi ini dimuat dalam jurnal American Academy of Ophthalmology edisi Mei.
Studi pertama berasal dari Taiwan yang merupakan riset pertama yang melibatkan pengambil kebijakan dalam melakukan intervensi kesehatan penglihatan anak. Anak-anak diminta untuk menghabiskan waktu lebih banyak di luar rumah. Sedangkan pada studi di Denmark, para peneliti menemukan kolerasi langsung antara fluktuasi musiman, pertumbuhan mata, dan laju progresi rabun jauh.
Meskipun rabun jauh dapat dikoreksi dengan kaca mata atau penggunaan lensa kontak, namun kondisi ini pada anak dapat bertambah buruk saat mereka beranjak dewasa. Rabun jauh pada anak juga meningkatkan risiko glukoma dan alblasi retina, yang dapat menyebabkan kebutaan.
Kondisi ini mungkin terkait faktor keturunan, namun peneliti percaya faktor lingkungan dapat lebih mempengaruhi, terbukti dengan melonjaknya jumlah kasus penderita rabun jauh di seluruh dunia.
Dalam studi di Taiwan, para peneliti memulai dengan hipotesa bahwa anak yang lebih banyak memghabiskan waktu di luar dapat mengurangi risiko rabun jauh. Hasilnya, anak-anak yang belajar di sekolah tanpa intervensi tidak menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan yang diberi intervensi. Intervensi yang dilakukan adalah dengan membiarkan anak-anak bermain secara rutin selama 80 menit di luar ruangan.
Ketua studi dr. Pei-Chang Wu dari Kaohsiung Chang Gung Memorial Hospital di Kaohsiung Taiwan mengatakan, intervensi lebih efektif diterapkan di sekolah karena anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu di sekolah.
Sedangkan studi di Denmark menganalisa data dari percobaan klinis pada tahun 2005. Para peneliti menemukan hubungan antara menghabiskan waktu di luar dan paparan sinar matahari dengan penurunan risiko rabun jauh.
Mereka membagi sekolah menjadi tujuh kelompok, masing-masing mewakili interval musiman yang berbeda panjang waktu siangnya. Negara empat musim seperti Denmark saat musim dingin hanya memiliki panjang siang sekitar tujuh jam, dan saat musim panas mencapai 18 jam.
Pada anak-anak yang berada di waktu siang lebih sedikit memiliki panjang aksial pertumbuhan mata yang lebih tinggi, sehingga memperburuk rabun jauh.