KOMPAS.com - Mendengar minuman bersoda mungkin kita berpikiran adalah minuman "jahat" penyumbang masalah obesitas. Namun tak selamanya minuman ini menambah timbunan lemak tubuh, asalkan meminumnya dalam jumlah tidak berlebihan.
Principal Scientist The Coca-Cola Company Dr. Maxiime Buyckx mengatakan, minuman bersoda sebenarnya memiliki manfaat yang sama seperti minuman lainnya yaitu memberikan hidrasi yang cukup bagi peminumnya. Namun karena rasa manisnya, minuman bersoda sering diartikan berkalori tinggi.
Padahal menurut Buyckx, asal jumlah kalori yang diasup sama dengan yang dikeluarkan, maka tubuh tidak akan kelebihan kalori dan berat badan tetap terjaga. Ia pun memberikan aturan minum minuman bersoda agar tidak membuat gemuk berikut ini.
1. Imbangi dengan olahraga.
Supaya jumlah kalori yang masuk sama dengan jumlah kalori yang keluar sehingga tak menambah timbunan lemak, tentu bergaya hidup aktif solusinya. Rutinlah untuk berolahraga minimal tiga kali seminggu selama 30 menit. Selain itu, usahakan untuk aktif bergerak, seperti lebih banyak berjalan kaki, naik tangga, dan mengurangi duduk.
2. Atur asupan kalori
Makanan apapun yang dimakan pasti ikut menyumbangkan kalori, bukan hanya minuman bersoda. Jika makanan yang kita makan sudah sesuai dengan kebutuhan kalori tubuh, maka menambahnya dengan minuman soda berkalori tentu akan membuat tubuh berkelebihan kalori.
Untuk menghindarinya, kita harus cermat menghitung kalori yang kita asup. Sebelumnya ketahui dulu jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh. Kebutuhan kalori setiap orang berbeda-beda, tergantung pada indeks massa tubuh dan aktivias seseorang.
Setelah mengetahui kebutuhan kalori tubuh, pastikan untuk tidak mengasup kalori lebih banyak dari kebutuhan. Bila memang ingin minum minuman berkalori, maka jangan makan juga makanan yang tinggi kalori dalam saat yang bersamaan.
3. Pilih yang rendah kalori
Saat ini banyak produk yang menawarkan kalori yang rendah bahkan nil. Produk-produk tersebut menggunakan pemanis dengan tingkat kemanisan yang ribuan kali lebih tinggi dari pemanis biasa. Maka dosis pemanis yang ditambahkan tidak sebanyak dosis yang dibutuhkan pemanis biasa. Itulah yang menyebabkan produk-produk tersebut bisa mengklaim mengandung rendah atau nil kalori.
Maka pilihlah produk yang memang transparan dengan kandungan kalorinya. Jika ada yang rendah kalori dengan rasa yang sama, kenapa harus pilih yang tinggi kalori?