JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 61 karyawan Reckitt Benckiser dari 29 negara datang ke Indonesia mengikuti Global Challenge dan menggalang 300.000 Euro atau sekitar Rp 4 miliar lebih untuk membantu anak-anak Indonesia.
Presiden Direktur Reckitt Benckiser Indonesia Ratanjit Das mengatakan, tahun ini Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah Global Challenge 2013. Global Challenge 2013 itu sendiri sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia untuk mencapai Millennium Development Goals ke-4 dan 5 pada 2015, yaitu meningkatkan ketahanan dan kesehatan ibu dan balita di pedesaan Jakarta. Untuk itulah, pihaknya turut serta sebagai upaya memperkuat komitmennya dalam mentransformasi kehidupan masyarakat sekitar operasional perusahaan.
Adapun Global Challenge merupakan kegiatan sosial dua tahunan. Dalam program ini para karyawan Reckitt Benckiser di seluruh dunia berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan menarik guna menggalang dana bagi mitra global mereka, Save the Children.
Ratanjit mengatakan, sebagai tuan rumah Indonesia akan menggelar kegiatan ini mulai 30 Mei hingga 7 Juni 2013. Para karyawan Reckitt Benckiser dari 29 negara itu kemudian akan terlibat dalam kegiatan mendaki Gunung Rinjani di Lombok selama 4 hari dan kegiatan sosial merenovasi klinik kesehatan di Bandung selama 5 hari.
"Dari acara ini, kami berharap bisa mengumpulkan dana sebesar 300.000 Euro atau lebih dari Rp 4 miliar untuk Save the Children," ujar Ratanjit.
Dana yang terkumpul itu kemudian dikelola oleh Save the Children untuk membangun posyandu di Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, dan merenovasi polindes (pondok bersalin Desa) di Desa Sukarame, Kecamatan Pacet, Jawa Barat, yang nantinya akan melayani sekitar 3.000 jiwa di area tersebut.
"Lebih spesifik lagi, program Global Challenge tahun ini sejalan dengan rencana pemerintah Indonesia untuk mencapai Millennium Development Goals tahun 2015, yaitu mengurangi angka kematian ibu dan balita," kata Ratanjit.
Berdasarkan data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 lalu, angka kematian ibu dan bayi di Jawa Barat telah mencapai angka 30 dan 38 kematian per 1.000 kelahiran. Namun, angka kematian anak di Bandung, Jawa Barat, masih dapat dicegah.
"Kami berharap inisiatif ini dapat membantu pemerintah Indonesia menekan angka sesuai yang ditargetkan, yakni 22 dan 32 kematian per 1.000 kelahiran, sesuai target MDG 2015," kata John Lundine, Direktur Program Save the Children Indonesia.
Dia menambahkan, dengan dana sekitar £1.280.000 atau lebih dari Rp 18 miliar yang disalurkan oleh Reckitt Benckiser selama lima tahun terakhir, Save the Children dapat terus mendukung upaya penekanan angka kematian anak baru lahir serta secara keseluruhan di wilayah Bandung, termasuk Kecamatan Ciparay, Majalaya, Kertasari dan Pacet. Program ini diharapkan bisa terus meningkatkan kualitas kesehatan, kebersihan dan kebiasaan cuci tangan diantara karyawan di fasilitas kesehatan, bidan, dukun bayi (Paraji), dan masyarakat.